Dukungan ijtima ulama II dongkrak elektabilitas Prabowo-Sandiaga
Dukungan ijtima ulama II dongkrak elektabilitas Prabowo-Sandiaga. Hal itu terlihat dari hasil survei dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA terhadap beberapa segmen pemilih. Elektabilitas Prabowo-Sandiaga dari basis PA 212 meningkat menjadi 75 persen sejak ijtima ulama II memberikan dukungan awal September
Elektabilitas Capres-Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno meningkat setelah hasil ijtima ulama 2 memberi dukungan. Peningkatan elektabilitas Prabowo-Sandiaga meningkat dari populasi 3,7 persen pemilih berbasis Persaudaraan Alumni 212.
Hal itu terlihat dari hasil survei dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA terhadap beberapa segmen pemilih. Elektabilitas Prabowo-Sandiaga dari basis PA 212 meningkat menjadi 75 persen sejak ijtima ulama II memberikan dukungan awal September lalu.
-
Siapa yang ditawari menjadi Cawapres Prabowo? Demi Indonesia Gemoy, Ini Jawaban Lucu Cipung Ditawari Jadi Cawapres Prabowo Belakangan, dunia maya tanah air dihebohkan oleh kabar kocak yang menjadikan Rayyanza Malik Ahmad alias Cipung sebagai sosok Calon Wakil Presiden (Cawapres) dalam Pemilihan Umum 2024.
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep menemui Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Siapa yang menjadi keponakan Prabowo Subianto? Selain itu, ternyata Tommy masih memiliki hubungan keluarga dengan Prabowo, sebagai keponakan.
-
Apa yang diklaim oleh Prabowo? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan.
-
Apa yang dilakukan Menhan Prabowo Subianto bersama Kasau Marsekal Fadjar Prasetyo? Prabowo duduk di kursi belakang pesawat F-16. Pilot membawanya terbang pada ketinggian 10.000 kaki.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
"Setelah ijtima ulama dua, dukungan untuk Prabowo-Sandi naik di segmen PA 212. Pada Agustus 2018 dukungan pada segmen ini terhadap Prabowo-Sandi di angka 61,1 persen. Pada bulan September 2018 usia ijtima ulama makin naik di angka 75,0 persen," kata tim riset LSI Ardian Sopa di markas LSI, Jakarta Timur, Kamis (27/9).
Sebaliknya, pada segmen ini dukungan terhadap Joko Widodo dan Ma'ruf Amin hanya mendapatkan angka 27,8 persen. Bahkan pada September 2018, atau setelah ijtima ulama II menyatakan arah politik mendukung Prabowo-Sandiaga, elektabilitas capres-cawapres nomor urut 01 ini terpuruk di angka 16,7 persen.
"Dukungan segmen PA 212 terhadap Prabowo-Sandi naik setelah ijtima ulama dua dengan base populasi PA 212 sebesar 3,7 persen," ucapnya.
Namun, dukungan Nahdatul Ulama (NU) terhadap Prabowo-Sandi justru menurun. Pada bulan Agustus 2018 Prabowo-Sandi hanya mendapat 27 persen. Di September 2018 usai ijtima ulama makin kecil menjadi 26,1 persen.
Sebaliknya, kolaborasi Jokowi-Ma'ruf memimpin di segmen NU sebanyak 54,7 persen. Masuk bulan September naik menjadi 55,5 persen.
"Setelah ijtima ulama dua, dukungan NU terhadap Prabowo-Sandi menurun. Sedangkan untuk Jokowi-Ma'ruf naik. Perlu menjadi catatan, base NU ini merupakan populasi besar sebanyak 43,9 persen," paparnya.
Pasca ijtima ulama dua, LSI Denny JA juga menyoroti segmen keinginan negara Indonesia seperti negara Islam Timur Tengah. Pada segmen ini, Prabowo-Sandi mendapat angka 38,8 persen. Di Bulan September makin mantap jadi 50 persen.
"Jokowi-Ma'ruf pada segmen ini di Agustus 2018 sebesar 43,5 persen, namun pada bulan September makin menurun jadi 35,7 persen. Base populasi dari segmen ini sebesar 12,5 persen," tutur Ardian.
Sementara dukungan dari segmen yang ingin Indonesia Khas Pancasila terhadap Prabowo-Sandi justru menurun. Di Agustus 2018 dukungan terhadap Prabowo-Sandi hanya 30,4 persen. Pada September 2018 menjadi 29,8 persen. Sebaliknya, pasangan Jokowi-Ma'ruf menjadi harum pada segmen ini.
"Dukungan segmen ini terhadap Jokowi-Ma'ruf dari Agustus 2018 sebesar 54,2 persen menjadi 54,8 persen. Base populasi segmen ini sebesar 74,3 persen," ucap Ardian.
Lebih lanjut, Ardian memaparkan dukungan pada segmen muslim dan non muslim. Dukungan segmen muslim ke Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi sama sama meningkat. Pada Agustus 2018 suara segmen muslim ke Jokowi-Ma'ruf sebesar 52,7 persen. Di September 2018 bertambah 52,8 persen. Untuk Prabowo-Sandi mendapatkan angka 27,9 persen di bulan Agustus 2018 dan meningkat 29,3 persen pada bulan September 2018.
"Pada segmen ini yang menjawab rahasia, belum memutuskan, atau tidak jawab menurun dari 19,4 persen menjadi 17,9 persen. Base populasi muslim ini sebesar 88,3 persen," ucap Ardian.
Terakhir, untuk dukungan non muslim ke Jokowi-Ma'ruf naik drastis. Pada Agustus 2018 keduanya meraih angka 47,5 persen dan September 2018 meraup angka menjadi 56,8 persen.
"Dukungan non muslim terhadap Prabowo-Sandi pada bulan agustus 2018 sebesar 43,6 persen. Di September 2018 menjadi 28,6 persen," pungkas Ardian.
Survei ini menggunakan metode multistage random sampling. Jumlah responden 1.200 orang dengan wawancara tatap muka dan kuesioner. Margin of Error +/- 2.9 persen. Pengumpulan data dilakukan pada 14 - 22 September 2018.
Baca juga:
Teka teki penyebab pencekalan Rizieq Shihab di Arab Saudi
Rizieq Shihab sudah tiga kali dicekal terbang ke Malaysia
PKS klaim dukungan ke Prabowo-Sandi penuhi separuh ijtima ulama GNPF
Perwakilan GNPF dan alumni 212 masuk jadi tim kampanye Prabowo-Sandi
Buni Yani gabung Prabowo, timses Jokowi tak khawatir kasus Ahok terulang
Nama-nama kejutan masuk dalam timses Prabowo-Sandi
Survei LSI: Gerakan 212 buka kran peningkatan radikalisme di Indonesia