Profil Thomas Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Bakal Dilantik Sebagai Wamenkeu, Pernah Jadi Wartawan
Tak banyak yang tahu, ternyata keponakan Prabowo ini pernah menjadi wartawan di tahun 1990-an.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan akan melantik dua kader Gerindra siang ini di Istana Negara, Jakarta. Mereka yang dilantik adalah Sudaryono sebagai Wakil Menteri Pertanian dan Thomas Djiwandono sebagai Wakil Menteri Keuangan.
-
Siapa keponakan Prabowo Subianto? Perlu diketahui, Thomas Djiwandono alias Tommy merupakan keponakan Presiden terpilih Prabowo Subianto.
-
Kenapa Thomas Djiwandono dilantik sebagai Wamenkeu? Kementerian Keuangan merespons kabar akan dilantiknya kader dari Partai Gerindra, Thomas Djiwandono sebagai Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) II.
-
Siapa kakek Prabowo Subianto? Ia adalah cucu dari Raden Mas Margono Djojohadikusumo, pendiri Bank Negara Indonesia (BNI) 46 dan anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
-
Apa jabatan Prabowo Subianto saat ini? Menteri Kementerian Pertahanan (2019-sekarang)
-
Kapan Prabowo Subianto lahir? Prabowo Subianto Djojohadikusumo lahir pada 17 Oktober 1951 di Jakarta.
-
Apa jabatan Prabowo saat ini? Prabowo sendiri saat ini tengah menjabat sebagai Menteri Pertahanan ke-26 RI dalam Kabinet Indonesia Maju untuk periode 2019-2024.
"Betul (2 kader Partai Gerindra akan dilantik). Terima kasih," kata Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad lewat pesan suara kepada wartawan, Kamis (18/7).
Sementara, Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengkonfirmasi Presiden Jokowi akan melalukan pelantikan pukul 15.00 WIB.
Posisi Wakil Menteri yang akan dilantik adalah penambahan Wakil Menyeri Keuangan, pengangkatan Wakil Menteri Investasi dan pergantian Wakil Menteri Pertanian.
"Hari ini, tanggal 18 Juli 2024, pukul 15.00 WIB akan diagendakan pelantikan beberapa Wakil Menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara," ucap Ari.
Sebelumnya, nama Thomas Djiwandono alias Tommy beberapa waktu lalu sampat menjadi sorotan saat diperkenalkan Menteri Keuangan Sri Mulyani usai menerima kunjungan Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran.
Tommy disebut menjadi sosok di balik tim sinkronisasi ekonomi dan keuangan Prabowo-Gibran. Selain itu, ternyata Tommy masih memiliki hubungan keluarga dengan Prabowo, sebagai keponakan.
Berikut profil lengkap Thomas Djiwandono:
Dilansir website Gerindra, Tommy menduduki posisi penting di Partai Gerindra. Saat ini, dia menjabat Bendahara Umum Partai Gerindra sejak 2014 lalu.
Tommy merupakan anak pertama dari pasangan Soedradjad Djiwandono dan Biantiningsih Miderawati lahir pada 7 Mei 1972 di Jakarta. Ibu Tommy, Biantiningsih merupakan kakak kandung Prabowo Subianto
Sementara ayah Tommy, Soedradjad Djiwandono adalah mantan Gubernur Bank Indonesia. Ayah Tommy sekarang mengajar di Nanyang Technological University, Singapura. Tommy juga kakak kandung Budi Djiwandono.
Tommy memukai karier sebagai sebagai wartawan magang di Majalah Tempo tahun 1993 dan melanjutkan di Indonesia Business Weekly tahun 1994. Selanjutnya, Tommy berkarier sebagai analisis keuangan di Whetlock NatWest Securities, Hong Kong.
Kariernya terus meningkat ketika pamannya Hashim Djojohadikusumo memintanya untuk membantu di Arsari Group. Dia menjabat sebagai Deputy CEO Arsari Group, perusahaan agrobisnis.
Sementara di politik, Tommy terlibat dalam partai Gerindra. Dia juga pernah menjadi Caleg di Provinsi Kalimantan Barat.
Selama Pilpres 2014, mengusung pasangan Prabowo-Hatta, peran Tommy sangat penting bagi Koalisi Merah-Putih (KMP) untuk kebutuhan logistik. Tommy sangat serius dan selalu mencatat aktivitas keuangan partai dengan sangat rapi.
Berkat kinerja Tommy yang sangat baik tersebut, Gerindra dapat berbangga diri dengan mendapatkan peringkat terbaik sebagai Partai Politik dengan laporan keuangan yang paling transparan.
Partai Gerindra juga mendapatkan penghargaan dari Transparency International Indonesia dan Indonesia Corruption Watch.
Tak hanya cemerlang di politik, Tommy juga tergolong sosok yang cerdas di bidang akademik. Tercatat, ia menjalani pendidikan di SMP Kanisius Menteng, Jakarta.
Dia kemudian berkuliah di jurusan sejarah dari Universitas Haverford College, Pennsylvania, dari 1990 sampai 1995.