Profil Tommy Djiwandono, Sosok di Balik Sinkronisasi Ekonomi dan Keuangan Tim Prabowo-Gibran
Nama Tommy Djiwandono atau yang bernama lengkap Thomas Aquinas Muliatna Djiwandono menjadi perbincangan publik.
Tommy diperkenalkan Menteri Keuangan Sri Mulyani usai menerima kunjungan Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran.
Profil Tommy Djiwandono, Sosok di Balik Sinkronisasi Ekonomi dan Keuangan Tim Prabowo-Gibran
Nama Tommy Djiwandono atau yang bernama lengkap Thomas Aquinas Muliatna Djiwandono menjadi perbincangan publik. Tommy merupakan keponakan Presiden terpilih Prabowo Subianto yang menjadi sosok di balik tim sinkronisasi ekonomi dan keuangan Prabowo-Gibran.
Tommy sempat diperkenalkan Menteri Keuangan Sri Mulyani usai menerima kunjungan Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Pemerintahan Prabowo-Gibran, Jumat (31/5).
"Namanya Pak Tommy Djiwandono, aku manggilnya mas sih sebetulnya, tapi Pak terlalu tua. Mas Tommy Djiwandono untuk yang belum kenal atau sebagian sudah mengenal beliau," ujar Sri Mulyani.
merdeka.com
Selain Tommy, sederet petinggi Gerindra ikut tergabung dalam tim Gugus Tugas Sinkronisasi Pemerintahan Prabowo-Gibran.
Mereka adalah Sufmi Dasco Ahmad sebagai ketua dan Ahmad Muzani selaku wakil ketua tim.
Gugus Tugas Sinkronisasi juga melibatkan Budi Djiwandono, Prasetyo Hadi dan Sugiono sebagai anggota.
Profil Tommy Djiwandono
Dilansir website Gerindra, Tommy saat ini menjabat Bendahara Umum Partai Gerindra sejak 2014. Anak pertama dari pasangan Soedradjad Djiwandono dan Biantiningsih Miderawati lahir pada 7 Mei 1972 di Jakarta. Ibu Tommy, Biantiningsih merupakan kakak kandung Prabowo Subianto
Sementara, ayah Tommy, Soedradjad Djiwandono adalah mantan Gubernur Bank Indonesia. Ayah Tommy sekarang mengajar di Nanyang Technological University, Singapura. Tommy juga kakak kandung Budi Djiwandono.
Tommy menjalani pendidikan di SMP Kanisius Menteng, Jakarta. Dia kemudian berkuliah di jurusan sejarah dari Universitas Haverford College, Pennsylvania, dari 1990 sampai 1995.
Tommy lalu melanjutkan kuliah pascasarjana di jurusan International Relations and International Economics dari Johns Hopkins University School of Advanced International Studies, Washington, Amerika Serikat.
Karir Tommy diawali karir sebagai sebagai wartawan magang di Majalah Tempo tahun 1993 dan melanjutkan di Indonesia Business Weekly tahun 1994. Selanjutnya, Tommy berkarir sebagai analisis keuangan di Whetlock NatWest Securities, Hong Kong.
Kariernya terus meningkat ketika pamannya Hashim Djojohadikusumo memintanya untuk membantu di Arsari Group. Dia menjabat sebagai Deputy CEO Arsari Group, perusahaan agrobisnis.
Karir Politik Tommy
Sementara di politik, Tommy terlibat dalam partai Gerindra. Dia juga pernah menjadi Caleg di Provinsi Kalimantan Barat.
Kini, dia menjadi Bendahara Umum Partai Gerindra. Dia merupakan pengendali keuangan Gerindra.
Selama Pilpres 2014, mengusung pasangan Prabowo-Hatta, peran Tommy sangat penting bagi Koalisi Merah-Putih (KMP) untuk kebutuhan logistik. Tommy sangat serius dan selalu mencatat aktivitas keuangan partai dengan sangat rapi.
Berkat kinerja Tommy yang sangat baik tersebut, Gerindra dapat berbangga diri dengan mendapatkan peringkat terbaik sebagai Partai Politik dengan laporan keuangan yang paling transparan. Partai Gerindra juga mendapatkan penghargaan dari Transparency International Indonesia dan Indonesia Corruption Watch.