Dukungan Ruhut Sitompul pada Jokowi dinilai seperti virus rabies
Ruhut dinilai hanya ingin mencari posisi aman dengan memberikan dukungan pada Jokowi-JK.
Politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul kini mendukung calon presiden dengan nomor urut dua Joko Widodo (Jokowi). Namun dukungan ini dinilai dapat menurunkan citra Jokowi.
Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens mengatakan, dukungan yang diberikan Ruhut untuk Jokowi dapat menjadi boomerang untuk pasangan cawapres Jusuf Kalla (JK). Alasannya, dukungan tersebut dapat merusak citra baik Jokowi yang santun dan sopan.
"Itu akan jadi boomerang bagi Jokowi. Dan jangan sampe ada virus masuk ke dalam Jokowi. Virus itu orang-orang yang tidak bener. Bisa virus rabies, bisa apapun itu," kata Boni di Hotel Green Alia, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (24/6).
Alasan mengapa Ruhut menjadi virus bagi Jokowi, dia menambahkan, selama menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta aktif Ruhut selalu mengeluarkan kritik pedas. Sehingga citra anggota Komisi III DPR RI ini sudah terlanjur negatif di hadapan masyarakat. Dampaknya akan segera terlihat ketika masyarakat mengetahui dukungan Ruhut.
"Silakan dia mengklaim dirinya adalah tim Jokowi. Saya yang merasakan betul betapa mereka menghajar, menghina Jokowi selama dua tahun lalu, dan kita membela Jokowi mati-matian. Tetapi karena peluang menangnya besar makanya mereka dukung Jokowi. Itu yang saya bilang virus, dan bisa kontra produktif karena dia adalah public enemy," ungkapnya.
Boni pun meragukan pernyataan Ruhut mengenai ajakan Luhut Panjaitan yang membuatnya mendukung Jokowi. Sebab, dia menilai, Juru Bicara Partai Demokrat ini sebenarnya sedang mencari posisi aman dengan berlindung di balik Jokowi.
"Nggak ada bener itu diajak (Luhut). Ruhut Sitompul itu dia tidak mendukung Jokowi, dia hanya mencari aman dirinya. Itu kelompok-kelompok udah enggak laku itu. Dan saya bilang jangan merusak citra baik Jokowi, kita tidak butuh dukungan orang-orang rusak," tegasnya.
"Tanaman baik selalu didekati hama, tapi kami akan cari pestisida yang baik," tutup Boni.
Baca juga:
Puan masih pikir-pikir tampung Ruhut meski dukung Jokowi-JK
Amir Syamsuddin: Ruhut menghadap SBY bilangnya dukung nomor lain
Dukung Jokowi-JK, Ruhut bakal disidang Dewan Kehormatan Demokrat
Adian Napitupulu: Soal Ruhut, PDIP tak mudah terima kutu loncat
Dukung Jokowi-JK, Ruhut dirotasi ke Komisi VI
-
Kapan Jokowi memanggil dua menteri PKB tersebut? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang dibahas Jokowi saat memanggil dua menteri PKB itu? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024."Kalau yang kita baca ya, pujian presiden terhadap pencapaian PKB dan juga ucapan kekaguman kepada ketua umum kami, Gus Muhaimin, karena dalam situasi pileg PKB justru mengalami kenaikan yang signifikan," kata Maman di gedung DPR, Senayan, Jakarta Senin (18/3).
-
Kapan Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? "Sudah saya panggil tadi," kata Presiden Jokowi saat diwawancarai di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (27/5).
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.