Emil soal nama Menteri Susi muncul di Pilgub Jabar: Tidak ada yang istimewa
Nama Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti muncul sebagai salah satu tokoh yang berpeluang maju sebagai bakal calon gubernur Jawa Barat 2018 mendatang. Nama Susi muncul pasca kunjungannya ke kantor DPP PDIP dan bertemu Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, Minggu (15/1) lalu.
Nama Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti muncul sebagai salah satu tokoh yang berpeluang maju sebagai bakal calon gubernur Jawa Barat 2018 mendatang. Nama Susi muncul pasca kunjungannya ke kantor DPP PDIP dan bertemu Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, Minggu (15/1) lalu.
Bakal Cagub Jabar Ridwan Kamil pun menanggapi santai munculnya nama Susi di Pilgub Jabar. Pria yang akrab disapa Emil ini menyebut munculnya nama Susi tidak terlalu istimewa. Menurutnya sebelum keluar surat rekomendasi partai, keikutsertaan Susi di Pilgub Jabar masih sebatas wacana.
"Semua nama muncul, Saya hitung lebih dari 20 nama. Jadi tidak ada yang istimewa. Menjadi istimewa kalau sudah pasti dan keluar surat rekomendasi. Kalau cuma wacana, sok sebutkan dari mulai artis-artis ada kan, kemudian tokoh tokoh, budayawan. Jadi bagi saya biasa aja, semua orang boleh mewacanakan," ujar Emil kepada wartawan saat mengisi acara di The Cipaku Garden Hotel Bandung, Senin (16/10).
Emil mengatakan, munculnya nama Susi bukanlah ancaman bagi dirinya yang akan maju di Pilgub Jabar. Menurut dia banyaknya nama-nama baru yang bermunculan menandakan sehatnya iklim demokrasi di Jawa Barat.
"Kenapa sehat? Karena banyak pilihan berarti lebih bagus prosesnya. Berarti orang-orang bisa memilih, membandingkan sepektrum yang lebih banyak," katanya.
Terlepas dari munculnya nama-nama tokoh yang berpeluang maju di Pilgub Jabar, Emil mengungkapkan bahwa tugasnya saat ini adalah tetap mempertahankan elektabilitasnya yang disebut oleh lembaga survei berada di posisi teratas. Selain itu juga menggenapkan dukungan dari parpol untuk mengusung calon.
"Kalau saya tugasnya sederhana, menyosialisasikan diri sebaik-baiknya dengan etika yang baik supaya mempertahankan elektabilitas. Sambil berdoa kursinya cukup, karena kalau tidak cukup enggak jadi," katanya.