Erick Thohir Wajar Jokowi Gunakan Kata Tabok: Semut Saja Diinjek Gigit
Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir menilai tidak ada yang salah dari pernyataan Jokowi itu. Termasuk penggunaan diksi 'tabok'. Erick menganalogikan sikap calon presiden nomor urut 01 itu dengan reaksi semut saat terdesak.
Presiden Jokowi tak bisa menahan kekesalannya lantaran terus menerus dituding dan dikaitkan dengan Partai Komunis Indonesia (PKI). Jokowi ingin mencari penyebar isu tersebut.
Pihak oposisi menganggap respons Jokowi menanggapi isu saat kunjungan ke Lampung Tengah itu berlebihan. Saat itu, Jokowi menyebut akan menabok si penyebar isu.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir menilai tidak ada yang salah dari pernyataan Jokowi itu. Termasuk penggunaan diksi 'tabok'. Erick menganalogikan sikap calon presiden nomor urut 01 itu dengan reaksi semut saat terdesak.
"Istilahnya semut itu kecil, diinjek saja dia gigit loh apalagi manusia. Saya rasa wajar," ujar Erick di Epicentrum, Jakarta Selatan, Selasa (27/11).
Erick melanjutkan, pernyataan Jokowi saat itu tidak belebihan karena didukung dengan reaksi tubuh dengan mengelus dada.
"Kan cara menyampaikannya beliau sabar sabar tapi masa enggak boleh ngomong," ujarnya seraya menirukan gerakan Jokowi mengelus dada.
Diketahui pernyataan tersebut disampaikan Jokowi saat membagikan 1.300 sertifikat tanah untuk warga Lampung Tengah di Lapangan Tenis Indoor Gunung Sugih, Lampung Tengah, Jumat (23/11).
"Coba lihat di medsos, Presiden Jokowi itu PKI. Fitnah-fitnah seperti itu," kata dia.
Jokowi berulang kali membantah bahwa dia bukan aktivis PKI. PKI sudah dibubarkan pada 12 Maret 1966, sedangkan Jokowi baru dilahirkan 21 Juni 1961.
"Saat PKI dibubarkan saya baru 4 tahun. Kok bisa diisukan Jokowi aktivis PKI, masak ada PKI balita," ujarnya.
Selama empat tahun menjadi Presiden, Jokowi mengaku selalu dikaitkan dengan PKI. Jokowi tak bisa lagi menyembunyikan kekesalannya. Kepala Negara menyatakan bakal mencari siapa yang menyebar isu bohong.
"Ini yang kadang-kadang haduh. Mau saya tabok orangnya di mana, saya cari betul," kata Jokowi.
"Saya ini sudah 4 tahun digini-giniin. Sabar, sabar ya Allah, sabar, sabar. Tapi sekarang saya berbicara karena jangan sampai ada 9 juta orang percaya terhadap berita-berita begini," sambungnya.
Tak hanya soal PKI, Jokowi juga menjawab isu pro asing. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menegaskan dirinya justru telah merebut aset Indonesia yang selama ini dikuasai asing. Misalnya Blok Mahakam dan Blok Rokan yang kini di bawah kendali Pertamina. Sebelumnya, Blok Mahakam dikuasai oleh Prancis dan Jepang, sedangkan Blok Rokan dikuasai Amerika.
"Freeport juga yang sejak 1970 kita hanya dapat 9 persen dan diam saja, sekarang kita sudah dapat 51 persen. Antek asing yang mana?," ucap dia.
Selanjutnya Jokowi membantah tuduhan telah mengkriminalisasi ulama. Mantan Wali Kota Solo ini menegaskan dirinya tidak pernah mengkriminalisasi ulama.
Jokowi justru memiliki kedekatan dengan ulama, hal itu ditandai dengan seringnya Kepala Negara bersilaturahmi ke Pondok Pesantren.
"Saya setiap hari, setiap minggu ketemu ulama. Kriminalisasi yang mana? Masyarakat jangan mudah percaya," ucapnya.
Baca juga:
Erick Tohir: Saya Keberatan Ojek Dianggap Rendahan
Erick Thohir: Setiap Ada Perubahan Pasti Menakutkan, Itu Manusiawi dan Wajar
Erick Thohir Hargai Reuni Akbar 212
Demokrat Ingatkan Erick Thohir Peran SBY di Industri Kreatif
Timses Luncurkan Aplikasi Jokowi Untuk Gaet Milenial
Erick Thohir Pesan Agar Kiai dan Santri Tak Takut Sebarkan Keberhasilan Jokowi