Eva Sundari: Ahok suka kontroversi, strateginya jelek-jelekin PDIP
Eva kesal karena Ahok berkali-kali menyebut ada mahar Rp 100 miliar buar diusung PDIP.
Politikus PDIP Eva Kusuma Sundari mengatakan calon petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memiliki strategi untuk menaikan popularitasnya dalam menghadapi Pilgub DKI 2017. Strategi yang disebut Eva adalah dengan menjelekkan PDIP di mata publik.
"Kan strategy marketing Pak Ahok jelek-jelekin PDIP," kata Eva kepada merdeka.com di Jakarta, Kamis (24/3).
Dia mengatakan strategi yang dilakukan Ahok di antaranya adalah soal adanya mahar politik sebesar Rp 100 miliar lebih. Padahal, kata dia, pejabat yang diusung PDIP selama ini mengatakan tidak ada mahar yang membuat partainya di-bully.
"Ahok (mengatakan), kalau lewat PDIP bisa habis Rp 100 miliar untuk mahar. Risma, Azwar Anas, Ganjar Pranowo (katakan), saya tidak bayar mahal ke PDIP. Respons sudah negatif, PDIP sudah dibully," bebernya.
Selain soal mahar, lanjut dia, Ahok juga menjelekkan PDIP dalam proses penjaringan calon Gubenur dan Wagub. Kala itu Ahok meminta rekomendasi dari Megawati agar dapat dipasangkan dengan Djarot Saiful Hidayat.
Namun, gayung belum bersambut. PDIP belum juga memberi keputusan soal permintaannya. Tapi, Ahok sudah menyebut cintanya kepada PDIP bertepuk sebelah tangan.
"Padahal penjaringan sedang berlangsung, belum ada keputusan. Tapi Ahok tidak mau mendaftar. Gimana PDIP dikatain menolak?" kata Eva.
"Ahok suka kontroversi, sayang PDIP yang di-black campaign. Untuk membangun image antitesa jalur perorangan yang dibelokin sebagai jalur independen," tutupnya.
Baca juga:
PDIP masih mungkin usung Ahok di Pilgub DKI, tergantung hal ini
Ahok: Independen mau ikut partai, selama niatnya sama pasti ketemu
Eva Sundari sebut pintu penjaringan PDIP masih terbuka untuk Ahok
Fadli Zon minta Ahok intropeksi, warga DKI dulu pilihnya Jokowi
Ahok sebut tak boleh ikut lelang buku Megawati takut dianggap mahar
-
Apa yang dikatakan Habiburokhman tentang hubungan Jokowi dan PDIP? Habiburokhman menyebut, sejumlah orang yang kalah pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah move on, usai pesta demokrasi tersebut dianggap berakhir. "Mungkin dari 100 persen sudah 60 persen orang move on. Kemudian juga tahapan kedua hari ke hari misalnya adanya statement dukungan, statement selamat dari kepala-kepala negara penting di dunia itu mungkin membuat sekitar 80 persen orang move on. Terakhir penetapan KPU kemarin mungkin sudah 95 persen orang move on," jelasnya.
-
Siapa saja yang diusulkan untuk diusung oleh PDIP di Pilgub DKI 2024? Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan partainya masih mencermati nama-nama tokoh yang diusulkan untuk diusung sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta pada Pilkada serentak 2024.
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Apa yang dikatakan Hasto mengenai peluang Anies dan Ahok di Pilgub DKI 2024? Hasto mengatakan hal itu menanggapi pertanyaan terkait peluang PDI Perjuangan memasangkan dua mantan gubernur DKI Jakarta yakni Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai calon gubernur - wakil gubernur DKI Jakarta.
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.