Evaluasi Pemilu 2019, Golkar Soroti Biaya yang Besar dan Korban Meninggal
Dia mengungkapkan, Pemilu serentak juga memakan waktu yang panjang dan melelahkan sehingga banyak korban yang meninggal. Menurut data Komisi Pemilihan Umum, korban yang meninggal sebanyak 144 orang sedangkan yang sakit 883 orang.
Partai Golkar menggelar diskusi politik bertema 'Pemilu 2019: Evaluasi dan Solusi' di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Kamis (24/10). Golkar menyoroti biaya Pemilu 2019 yang besar dan banyaknya korban meninggal.
"Pemilu serentak justru menelan biaya yang lebih mahal dari Pemilu terpisah. Anggaran Pemilu 2019 mencapai Rp 24,8 triliun naik 3 persen dibanding Pemilu 2014 sebesar Rp 24,1 triliun," kata Sekjen Golkar Lodewijk Freidrich saat sambutan mewakili Ketum Airlangga Hartarto.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
-
Partai apa yang menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Apa yang dilakukan Partai Golkar dalam Pilpres 2024? Presiden terpilih periode 2024-2029 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar atas kerja keras memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024. Dia menyebut, Partai Golkar telah bekerja keras.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
Dia mengungkapkan, Pemilu serentak juga memakan waktu yang panjang dan melelahkan sehingga banyak korban yang meninggal. Menurut data Komisi Pemilihan Umum, korban yang meninggal sebanyak 144 orang sedangkan yang sakit 883 orang.
"Demikian pula tujuan untuk memperkuat sistem presidensiil tidak terjadi karena partai-partai pengusung pasangan capres dan cawapres yang menang tidak mendapat dampak ekor-jas atau coattail effect dari paslon yang diusungnya," jelasnya.
Lodewijk menambahkan, persaingan yang tajam selama Pilpres juga telah membelah masyarakat menjadi dua kelompok yang saling berhadapan. Lalu Munculnya politik identitas agama ditambah pengaruh media sosial makin menambah sengit persaingan untuk memperebutkan dukungan rakyat.
"Sehingga sangat mengkhawatirkan bagi persatuan dan keutuhan bangsa," ujarnya.
Maka dari itu, partai pohon beringin mendorong diskusi politik ini agar dapat membedah permasalahan secara mendalam. Sehingga ditemukan solusi untuk menjamin semakin kokohnya sistem demokrasi, serta makin mantapnya penerapan sistem presidensiil dan terciptanya sistem multi partai yang lebih sederhana.
"Saya berharap dari diskusi politik ini akan lahir semacam rekomendasi mengenai perlunya dilakukan perubahan atau penyempurnaan atas UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum," tandasnya.
Acara dihadiri Pakar Hukum Tata Negara Hamdan Zoelva, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanudin Mutadi, Peneliti LIPI Moch Nurhasim, Direktur Perludem Titi Anggraini dan jajaran petinggi Golkar.
Baca juga:
'Buat Apa Pemilu Kalau Ujungnya Kekuasaan Dibagi yang Menang dengan Kalah'
Fenomena Buzzer Politik dan Kemenangan Jokowi di Pilpres 2019
Catatan Pemilu 2019: Polemik Data Pemilih Hingga Penghitungan Suara di TPS
Rakyat Harus Bersatu Kembali Membangun Bangsa Pasca-Pemilu
Gerindra Putuskan Pilih Oposisi atau Koalisi pada 17 Oktober
Vonis Pidana Pemilu Ringan, Sulit Beri Efek Jera bagi Pelanggar