Fadel Muhammad: Golkar pecah, besar kemungkinan dukung Prabowo-Sandi
"Kita, Partai Golkar kecewa. Saya sebagai Dewan Pembina sangat kecewa, kok bukan Golkar yang diambil. Selama ini kita di parlemen itu mati-matian bela Jokowi, bahkan kita lebih membela dari PDIP," kata Fadel.
Politikus senior Partai Golkar Fadel Muhammad menilai, partainya tak solid mendukung pasangan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin di Pilpres 2019. Bahkan, menurut dia, internal Golkar rawan perpecahan akibat tak dipilihnya kader Golkar sebagai Cawapres oleh Jokowi.
"Kita lihat bulan depan, (situasinya) agak rawanlah. Akan dibahas di rapat kerja bulan depan," kata Fadel Muhammad, anggota Dewan Pembina Partai Golkar di sela gladi resik penobatan sebagai Guru Besar Universitas Brawijaya Malang, Selasa (21/8) petang.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Apa yang dilakukan Partai Golkar dalam Pilpres 2024? Presiden terpilih periode 2024-2029 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar atas kerja keras memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024. Dia menyebut, Partai Golkar telah bekerja keras.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Partai apa yang menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
Kata Fadel, Partai Golkar memang telah menentukan pilihan pada kubu Joko Widodo. Penentuan itu setelah dalam sekian upaya agar Ketua Umum Golkar dipilih sebagai wakil presiden, pendamping Joko Widodo.
"Kita sebenarnya mengharapkan, berusaha agar Partai Golkar yang diambil sebagai Wapres. Kita bikin gerakan besar-besaran ke daerah-daerah yang ongkosnya juga mahal, supaya ketua umum Golkar yang diambil, tetapi tidak ternyata," katanya.
"Kita, Partai Golkar kecewa. Saya sebagai Dewan Pembina sangat kecewa, kok bukan Golkar yang diambil. Selama ini kita di parlemen itu mati-matian bela Jokowi, bahkan kita lebih membela dari PDIP. Saya bisa berani bantah bantahan, kita kecewa," sambungnya.
Sejak awal, Partai Golkar dengan segala dinamikanya mendukung pemerintahan Joko Widodo Jusuf Kalla. Namun memasuki periode kedua, justru Golkar tidak lagi dipilih sebagai Wakil presiden.
"Jadi kita bilang sama Jokowi, ya sudahlah kalau mau ambil Ma'ruf silakan, tapi Golkar sekarang jadi pecah," tegasnya.
Tidak dipilihnya Airlangga, kata Fadel, juga tidak lepas dari peran ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar yang saat itu ingin sekali menjadi pendamping Joko Widodo.
"Saya dengar dari partai lain juga, Muhaimin Iskandar yang pingin. Pak Kiai dan Muhaimin ini membuat suasana menjadi lain. Ma'ruf Amin sekarang (yang dipilih), Mahfud juga terbawa-bawa," katanya.
Kata Fadel, besar kemungkinan beberapa kader Partai Golkar akan mendukung pasangan lain, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Karena itu, kondisi seperti di atas perlu dibahas di internal partai.
"Belum tahu, besar (kemungkian) apalagi Sandiaga Uno orang Gorontalo," pungkasnya.
Baca juga:
LSI Denny JA: Sandiaga Uno 'dongkrak' elektabilitas Prabowo
Sekjen PDIP: Di koalisi kami tak ada jenderal kardus dan mahar Rp 1 T
Sandiaga makin optimis meski kalah jauh dari Jokowi di survei LSI Denny JA
Sandiaga ajak Gatot Nurmantyo gabung Tim Pemenangan Prabowo
Aksi Jokowi di pembukaan Asian Games jadi kekuatan gaet pemilih milenial
KPU: Prabowo-Sandi dan Jokowi-Ma'ruf penuhi syarat maju Pilpres 2019
PKS minta menteri Jokowi fokus kerja, bukan jadi Timses di Pilpres 2019