Sandiaga Soal Peluang Merapat ke Prabowo: Sebagai yang Kalah Kita Jangan Berandai-andai
Sandiaga menerangkan PPP tahu diri, melihat perolehan suara di Pemilu 2024.
Sandiaga Soal Peluang Merapat ke Prabowo: Sebagai yang Kalah Kita Jangan Berandai-andai
Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sandiaga Uno buka suara, terkait peluang merapat ke Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden (Capres Cawapres) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Dia mengaku tidak ingin berandai-andai.
"Jadi pertama-tama sebagai yang kalah kita jangan berandai-andai, kebetulan paslon yang kami usung belum berhasil. Kami berkampanye lebih dari 104 titik, dan untuk PPP sendiri Alhamdulillah bisa selamat di atas empat persen ini tentunya berkat kerja keras kita semua, doa daripada ulama dan para kiai," kata Sandi di sela mengunjungi Tuksedo Studio, Kabupaten Gianyar, Bali, Kamis (7/3).
Sandiaga menerangkan PPP tahu diri, melihat perolehan suara di Pemilu 2024. "Nah mengenai bagaimana ke depannya, kita jangan berandai-andai dulu kita tau dirilah, kita melimpir. Kita segera akan berakhir, kita pastikan dulu dan pemerintahan ke depan ini yang akan mengambil keputusan. Dan, setiap keputusannya kita berikan penghormatan, kita berikan dukungan agar kemajuan Indonesia menuju Indonesia emas 2045 bisa tercapai," ujarnya.
Sandi menerangkan, nantinya keputusan PPP apakah merapat ke kubu 02 itu berasal dari pimpinan partai. Dia menegaskan saat ini PPP adalah partai yang berada di pemerintahan Presiden Jokowi.
"Yang pertama harus memberikan klarifikasi kalau PPP ini per hari adalah partai yang ada di pemerintah Bapak Jokowi. Ada dua menteri ada satu wakil menteri (di Pemerintah Jokowi). Untuk keputusan ke depan tentunya pimpinan partai yang berwenang nanti menentukan. Tapi PPP per hari ini adalah mendukung pemerintah," beber Sandi.
Sandiaga yang juga Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) bercerita, pelaksanaan Pemilu Indonesi diapresiasi negara lainn.
"Dalam pertemuan-pertemuan itu, Indonesia diapresiasi bahwa Pemilu yang sudah digelar ini bisa berlangsung relatif lancar damai dan aman. Ini diapresiasi, karena lebih dari 200 juta pemilih. Nah tentang isu bergabung dengan pemerintah dan lainnya sebagainya, itu tentunya prerogatif pemerintah terpilih nantinya," ujarnya.
Sandi juga menyatakan, bahwa setiap keputusan pemerintahan yang baru itu adalah keputusan dari presiden yang terpilih di Pemilu 2024.
"Setiap keputusan dari pemerintahan yang terpilih nanti dari presiden yang terpilih. Saya menyakini bahwa akan menjadi hal-hal yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat Indonesia dan dunia melanjutkan kesuksesan pemerintahan Bapak Jokowi," ujarnya.
"Tentunya kita harapkan keberlanjutan pemerintahan ini bisa membuahkan hasil-hasil yang dirasakan oleh masyarakat, khususnya berkaitan kesejahteraan masyarakat, keluhannya harga-harga bahan pokok biaya hidup yang tinggi, lapangan kerja," pungkasnya.