Fadli Zon minta Golkar tak jadi tukang stempel pemerintah
Gerindra tak akan mempersoalkan Golkar yang memutuskan keluar dari KMP asal tetap objektif dengan dukungannya.
Dalam kampanye lalu, Ketua Umum Partai Golkar terpilih, Setya Novanto memastikan akan berpihak kepada pemerintah serta mendukung program Presiden Joko Widodo.
Menyikapi hal itu, Wakil Ketua DPR Fadli Zon tidak mempersoalkan keputusan partai berlambang pohon beringin untuk keluar dari Koalisi Merah Putih (KMP). Sebab, sejak awal terbentuknya KMP, Ketua Umum Partai Gerinda Prabowo Subianto sudah meminta agar mendukung pemerintah asal demi kepentingan rakyat.
"Tidak ada masalah, bukan berita baru, sejak awal koalisi merah putih bahwa Pak Prabowo sudah mengatakan akan mendukung pemerintah apabila memiliki program yang baik dan akan mengkritisi kalau program pemerintah merugikan kepentingan rakyat," ujarnya kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (17/5).
Fadli mengaku sudah melihat pernyataan dari masing-masing partai politik dan akan menghargai pandangan politik tersebut. Namun, dia menegaskan parlemen tetap objektif untuk melihat program pemerintah agar tidak terkesan sebagai tukang stempel kebijakan.
"Sejauh ini kawan-kawan DPR tetap akan objektif melihat program pemerintah dan dilihat masyarakat, artinya bukan cap stampel kebijakan pemerintah," jelas dia.
Sementara, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menambahkan selama ini parlemen sudah melonggarkan untuk mendukung program pemerintah. Sehingga keputusan Partai Golkar untuk keluar KMP harus dihormati tetapi dirinya meminta agar silaturahmi politik tetap terjaga.
"Sudah dilonggarkan, karena ini tempat diskusi. Jangan terlalu dimutlakkan dan karena itu hormati internal Munaslub keluar dari KMP, biasa saja karena selama koalisi terbentuk dengan batas-batas. Silaturahmi politik tentu bisa dilakukan," ungkapnya.
Baca juga:
Munaslub cabut keputusan Golkar berada di KMP
Ical sebut Munaslub akan putuskan Golkar bergabung pemerintah
PKS: KMP kalau bubar akan terbuka, tak diam-diam
Ditinggal Golkar dan PAN, KMP akhirnya bubar juga
Kubu Agung ajak munas bersama, Ical ngotot gelar rapimnas
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Bagaimana seharusnya kegiatan kepemudaan Partai Golkar dilakukan? Ilham menambahkan, acara diskusi merupakan jiwa kader Golkar di semua tingkatan. Ia mengapresiasi kegiatan diskusi yang digelar oleh para pemuda Partai Golkar. Namun, Ilham mengingatkan, setiap kegiatan kepemudaan Partai Golkar seharusnya diketahui dan mendapatkan izin dari pengurus DPP Partai Golkar.
-
Kapan Partai Golkar memutuskan mengusung Gibran? Keputusan diambil dalam Rapimnas Golkar pada Sabtu (21/10).
-
Siapa yang mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar? Presiden terpilih periode 2024-2029 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar atas kerja keras memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
-
Siapa yang menyesali kericuhan di diskusi Generasi Muda Partai Golkar? Ketua Umum PP Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Ilham Permana menyesali atas insiden kericuhan saat diskusi yang mengatasnamakan Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) ladi Restoran Pulau Dua, Senayan, Jakarta, Rabu (26/7/2023).