Fadli Zon Nilai Jokowi Grasak Grusuk Sebut Propaganda Rusia, Bisa Berbahaya
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai, pernyataan Calon Presiden nomor urut 01, Joko Widodo atau Jokowi terkait propaganda Rusia yang digunakan dalam kampanye Pilpres 2019, merupakan hoaks. Dia menilai, yang disampaikan Jokowi justru bisa membahayakan hubungan diplomatik antara Indonesia-Rusia.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai, pernyataan Calon Presiden nomor urut 01, Joko Widodo atau Jokowi terkait propaganda Rusia yang digunakan dalam kampanye Pilpres 2019, merupakan hoaks. Dia menilai, yang disampaikan Jokowi justru bisa membahayakan hubungan diplomatik antara Indonesia-Rusia.
"Menurut saya hoaks ya (propaganda Rusia). Jadi Pak Jokowi kalau betul menyampaikan hal itu, itu membahayakan hubungan diplomatik kita dengan Rusia," kata Fadli di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta, Senin (4/2).
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Bagaimana pengaruh Presiden Jokowi pada Pilkada Jateng? Peta kompetisi Pemilihan Gubernur Jawa Tengah berdasarkan temuan survei ini tampak masih cair. Semua kandidat masih berpeluang untuk saling mengungguli. Selain faktor popularitas calon, faktor Jokowi Effect, melalui tingkat kepuasan kepada presiden dapat berpengaruh," imbuh dia.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
Dia berharap Jokowi tidak terburu-buru menyampaikan ke publik hasil temuan tim suksesnya. Harus disaring terlebih dahulu dan jangan terlalu gegabah dalam mengambil kesimpulan.
"Jangan gegabah, jangan grasak-grusuk, mendapat masukan dari timnya itu garbage in, garbage out, kalau masuknya sampah keluarnya sampah juga, menurut saya ini sampah yang masuk ke Pak Jokowi," ujarnya.
Fadli menegaskan, pihaknya tak menggunakan propaganda Rusia seperti yang dituduhkan Jokowi. Menurutnya, itu sangat bahaya dan bisa diprotes terlebih yang menyampaikan merupakan seorang calon presiden yang sekaligus seorang petahana.
"Kita enggak ada pakai Rusia apa, kita ini berdemokrasi dengan terbuka, demokrasi yang normal tidak pakai malah kami ini enggak mendapatkan fasilitas macam-macam enggak ada tuh misalnya akses kepada pengusaha konglomerat," tegasnya.
Sebelumnya,Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Ace Hadsan Syadzily mengungkap alasan calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo atau Jokowi tampil menyerang akhir-akhir ini. Ace menyebut, itu merupakan strategi membongkar cara lawan politiknya dan menepis serangan dari lawan.
"Saya kira justru kita mengatakan demikian karena ingin membongkar strategi mereka karena strategi tersebut kalau misalnya terus-menerus dilemparkan oleh mereka maka saya khawatir, kami khawatir itu akan mempengaruhi terhadap masyarakat kita sendiri," kata Ace di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/2).
Politikus Partai Golkar itu menilai sikap Jokowi itu sebagai bagian dari pendidikan politik kepada masyarakat yang sudah terpapar dengan strategi Prabowo-Sandiaga dan barisannya.
"Ini adalah bagian dari edukasi politik buat masyarakat supaya mereka mengetahui bahwa persoalan yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia dan pemerintahan Indonesia ini tidak seperti yang dikatakan oleh Pak Prabowo atau sandiwara menyapa Sandi yang sering dilakukan sandiwara sandiwara," tuturnya.
Capres nomor urut 01, Joko Widodo atau Jokowi menginginkan kontestasi Pilpres 2019 diisi dengan cara berpolitik yang mendidik dan memberikan edukasi positif kepada masyarakat.
"Cara berpolitik yang penuh etika, dan tata krama, penuh keadaban, sopan dan santun," ujar Jokowi saat menghadiri deklarasi Forum Alumni Jatim di Tugu Pahlawan Surabaya Jawa Timur, Sabtu (2/2).
Namun kenyataannya justru sebaliknya. Hoaks dan fitnah bertebaran di media sosial. Menurut Jokowi, banyaknya hoaks yang bertebaran di medsos karena adanya tim sukses (timses) yang melakukan propaganda ala politik Rusia. Propaganda itu disebut untuk menyebarkan fitnah dan hoaks kepada masyarakat.
"Problemnya adalah timses yang menyiapkan propaganda Rusia, yang setiap saat mengeluarkan semburan fitnah dan hoaks. Ini yang harus segera diluruskan," ucapnya.
Baca juga:
Fadli Zon Tantang Jokowi Buktikan Soal Konsultan Asing
Wiranto Ingatkan Anak Buahnya Jangan Sampai Salah Pilih Pemimpin
Jokowi Tampil Menyerang Untuk Bongkar Strategi Prabowo dan Sandiaga
Ombudsman: Peringatan Dini Impor Pangan Tak ada Kaitan dengan Pilpres
Jokowi Tampil Menyerang, Fadli Zon Nilai Tanda-Tanda Kekalahan
Ma'ruf Amin Pesan Agar Santri Pondok Pesantren di Semarang Tak Golput