Fadli Zon Sindir Jokowi Lewat Kisah Petruk: Ngomong Salah, Pakai Baju Salah
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyindir Presiden Joko Widodo atau Jokowi lewat kisah pewayangan Petruk Dadi Ratu. Fadli bercerita tentang tokoh petruk yang tak pantas menjadi raja.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyindir Presiden Joko Widodo atau Jokowi lewat kisah pewayangan Petruk Dadi Ratu. Fadli bercerita tentang tokoh petruk yang tak pantas menjadi raja.
Hal tersebut disampaikan Fadli Zon saat diskusi 'Jelang Pilpres Jokowi Blunder & Panik?' di kantor Sekretaris Nasional Prabowo-Sandi, Jalan Hos Cokroaminoto No 93, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (12/2).
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Apa yang terjadi pada sapi Presiden Jokowi di Blora? Tampak sapi tersebut mengamuk saat akan disembelih Dalam video yang diunggah akun YouTube Liputan6, tampak saat akan disembelih, muka sapi itu ditutup dengan sebuah kain. Diketahui, sapi tersebut mengamuk saat warga berupaya menjatuhkannya untuk kemudian disembelih.
"Saya ingin memulai dengan cerita Petruk Dadi Ratu, singkat itu dia menyaru jadi prabu kantong bolong, kemudian dia jadi raja, dia dapat wahyu keprabon, tapi ketika wahyu keprabonnya lepas dia kembali jadi petruk yang sesungguhnya," kata Fadli.
Fadli melanjutkan, saat Petruk kembali menjadi wujud semula, apa yang dilakukannya pasti salah.
"Ngomong salah, pakai baju salah, naik motor salah, marah pun salah, mau mengulang-mengulang kata bocor saja mikroponenya yang menendang mulut dia. Semuanya salah," ucapnya.
Artinya, kisah tersebut merupakan cerminan soal ketidakmampuan menjadi pemimpin lantaran sosok aslinya tidak cakap.
"Ketika dia dapat wahyu itu dia keliatan karena dia rebelion dia diangkat jadi raja sementara saja, tapi begitu wahyu itu hilang maka dia kembali, ya memang masalahnya kapasitas dan kapabilitas," tandasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Fadli Zon juga menyoroti pencitraan yang dilakukan Jokowi saat berkumpul keluarga di Istana Bogor dengan membawa banyak media. Sehingga foto-foto pencitraan tersebut viral.
"Gimik-gimik pencitraan menurut saya menghina intelektualitas kita, bahkan Mbok ya sutradaranya lebih bagus dalam rancang pencitraan, misalnya mau berikan pencitraan sebagai keluarga harmonis di kebun raya bogor, tapi wartawannya terlalu banyak harusnya kan wartawannya 2 atau 3 nanti di share ini sampe 100 orang," kata Fadli.
Menurutnya, Jokowi tidak lihai saat melakukan pencitraan. Dia membandingkan cara Jokowi dengan teknik operasi foto di Pilpres Amerika Serikat guna memberikan dampak tertentu.
Namun, kata Fadli, pencitraan yang dibangun Jokowi gagal sehingga menimbulkan pencitraan brutal lantaran tak mengerti tentang teori operasi foto tersebut.
"Harusnya gak boleh bocor kalau dalam teori photo operation di Pilpres Amerika itu memang ada teorinya, namanya photo ops," terang Fadli.
"Memang dia sengaja berikan pencitraan untuk dapatkan impact tertentu bahwa kita ini memang keluarga harmonis. Dibikin rapih, ini dibikin pencitraan brutal karena tidak mengerti teorinya," ujarnya.
Sementara itu, Jokowi telah berkali-kali menjawab tentang tuduhan dari kubu oposisi. Jokowi mengaku sampai hilang kesabaran. Hal itu dia katakan saat memberikan sambutan di acara deklarasi Alumni SMA Jakarta Bersatu, di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (10/2).
"Bapak ibu sekalian saya akan pertaruhkan seluruh jabatan dan reputasi saya untuk kebaikan negara ini bangsa ini dan rakyat kita. Saya tidak memiliki beban masa lalu," kata Jokowi di lokasi, Minggu (10/2).
Jokowi juga mengaku tidak masalah jika selalu difitnah dan dihujani tudingan yang tidak benar. Termasuk juga tudingan antek asing.
"Waktu itu dibilang antek asing. Saya diam tapi saat ini saatnya saya berbicara. Jangan orang memiliki anggapan mentang mentang Jokowi kurus penakut," ungkapnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga mengungkap beberapa bukti bahwa ia tidak antek asing. Di antaranya adalah pengambilan beberapa aset negara yang telah dikelola asing mulai dari Blok Rokan dan Freeport.
"2018 Blok minyak paling besar rokan dikelola lebih dari 90 tahun chevron as sudah dimenangkan pertamina 100 persen. Itu dibilang antek asing? Saya empat ahun diam saya enggak banyak bicara," ujarnya.
Jokowi bercerita, proses pengambilalihan saham perusahaan mayoritas tidaklah mudah. Maka dari itu, dia memilih diam saat merasa dihujani fitnah.
"Mereka pikir, saya penakut? Mereka pikir saya tidak berani? Saya memang tidak pengen banget bicara saya hanya ingin kerja, kerja, kerja. Kadang-kadang kesabaran saya juga habis. Tapi empat tahun saya sabar, sabar sabar," ucapnya.
Baca juga:
Alasan Rizal Mallarangeng Buat Tulisan 'Rocky Gerung, Kembang, dan Bowoisme'
Jokowi Akan Tampil Mengejutkan di Debat Capres Kedua
PPP: Selisih Suara Jokowi & Prabowo Beda dari Pilgub Jateng Karena Pemilih NU
Dukungan Pensiunan TNI-Polri Dinilai Bantu Jokowi Tandingi Citra Ketegasan Prabowo
Prabowo-Sandiaga Fokus Masalah Lingkungan dan Pangan di Debat Kedua
Komite Pedagang Pasar Keliling di Cirebon Ajak warga Dukung Jokowi
Mien Uno Sakit Hati, TKN Jokowi Bilang 'Pertarungan Politik Keras'