Fahri Hamzah: Pembangunan citra 'kalau kalah dicurangi' bahaya
"Berbahaya sekali kalau dari sekarang dicitrakan seolah-olah akan curang kalau tidak curang pasti kami menang."
Anggota Tim Pemenangan Prabowo - Hatta Fahri Hamzah menuding ada upaya pengerahan massa jika pasangan Jokowi - JK kalah dalam pilpres. Hal ini terlihat dari pernyataan para elite tim Jokowi - JK yang menyebut kubunya pasti menang jika tidak dicurangi.
"Berbahaya sekali kalau dari sekarang dicitrakan seolah-olah akan curang kalau tidak curang pasti kami menang. Enggak boleh itu, massa tenang ini kita harus konsolidasi sehingga kita legawa menyatakan kepada yang menang nyatakan selamat kepada yang kalah kita berjuang kembali," ujar Fahri di Gedung DPR, Jakarta, Senin (7/7).
Menurut dia, statement ini sebagai bentuk konsistensi pencitraan kubu Jokowi - JK selama ini. Dalam hal ini, kata dia, Jokowi - JK ingin terlihat seperti dizalimi jika nanti kalah pada 9 Juli.
"Pembangunan citra kalah dicurangi inilah bahayanya, konsisten strategi pencitraan selama ini dibangun akhirnya banyak salah," tutur dia.
Fahri pun mengimbau agar kedua belah pihak tidak menggunakan massa tenang untuk pencitraan, melainkan untuk konsolidasi memenangkan jagoan masing-masing.
"Jangan lagi diisi pencitraan kita pakai untuk konsolidasi tim masing-masing agar hari pencoblosan kita tidak merasa dicurangi," imbuhnya.
Menurut dia, Jokowi - JK tidak pernah bilang akan legawa jika kalah. Namun sebaliknya, jika kalah menyatakan karena dicurangi.
"Ada pretensi mau dramatisir massa untuk tidak menerima kekalahan, pemimpin harus siap mengatakan siapapun menang kita akan dukung, kami diminta itu oleh Prabowo gitu terus, terima siapa pun yang diberikan mandat oleh rakyat," pungkasnya.