Fahri Usul Jokowi Yakinkan Prabowo, Bertemu untuk Cari Solusi Masalah Bangsa
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menitipkan pesan pada Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Menurutnya, Jokowi perlu memastikan pada Prabowo bahwa tujuan pertemuan untuk menyelesaikan masalah polarisasi dan perpecahan yang terjadi di masyarakat.
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menitipkan pesan pada Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Menurutnya, Jokowi perlu memastikan pada Prabowo bahwa tujuan pertemuan untuk menyelesaikan masalah polarisasi dan perpecahan yang terjadi di masyarakat.
Menurut Fahri, jika sekedar bertemu hanya untuk menenangkan masyarakat. Namun belum menyelesaikan akar persoalannya.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Bagaimana Presiden Jokowi mengenalkan Prabowo Subianto sebagai Presiden Terpilih? Menlu Retno mengatakan bahwa Presiden Jokowi dalam setiap kesempatan dan acara selalu mengenalkan Prabowo Subianto selaku calon presiden terpilih.
-
Bagaimana Prabowo bisa menyatu dengan Jokowi? Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
-
Bagaimana Prabowo Subianto mendapatkan dukungan dari Presiden Jokowi? Saat ini, Prabowo menjabat Menteri Pertahanan dalam Kabinet Indonesia Maju.
-
Kenapa Prabowo bertemu Jokowi di Istana? Juru Bicara Menteri Pertahanam Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut, pertemuan Prabowo dengan Jokowi untuk koordinasi terkait tugas-tugas pemerintahan.
"Nah mungkin Pak Prabowo inginnya ketemu tapi menyelesaikan masalah. Pak Jokowi harus bilang bahwa 'saya ketemu untuk menyelesaikan masalah bukan untuk menghibur'," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (31/5).
Fahri menilai Indonesia memerlukan penyelesaian masalah yang muncul akibat terbelahnya dukungan politik masyarakat saat Pemilu. Karena itu, pertemuan Jokowi dan Prabowo tidak bisa hanya sekadar pencitraan.
"Rakyat itu kalau sudah memakai perasaannya dan tidak pakai akalnya, rusak semua iya kan? makanya ini pemimpin jangan menganggap remeh soal mengelola bangsa besar seperti ini," ucapnya.
Sebelumnya, Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengisyaratkan pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, tidak lama lagi. Pertemuan direncanakan digelar usai Lebaran.
"Ya mudah-mudahan setelah Lebaran, melihat waktunya seperti ini. Saya rasa setelah lebaran," kata Moeldoko di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (31/5).
Rencana pertemuan dua calon presiden itu akan terus didorong. Sebab sudah ada pembicaraan yang intens antara perantara Jokowi dan Prabowo.
"Saya kira sepertinya sih indikasi-indikasinya enggak terlalu lama. Kita sudah ada mengirim second track sudah kita lakukan. Lakukan pendalaman, nanti pertemuan itu sudah semakin mulus," jelasnya.
Dia berharap pertemuan tersebut dapat menghasilkan komunikasi yang baik. Tujuannya agar polarisasi atau perpecahan yang saat ini terjadi di masyarakat, bisa disatukan kembali. Sehingga ke depannya publik tidak membedakan pemimpinnya.
"Kita nanti presiden yang akan datang, presiden bukan 01 bukan 02 dan seterusnya. Tapi Presiden Republik Indonesia. Sebagai tujuan akhir yang kita inginkan, maka pertemuan pak Jokowi dan Pak Prabowo harus betul-betul segera bisa diwujudkan dalam waktu secepatnya," tegasnya.
Baca juga:
Moeldoko Isyaratkan Pertemuan Jokowi dan Prabowo Setelah Lebaran
Moeldoko Nilai Referendum Aceh Bentuk Kekecewaan Pihak Kalah Pemilu 2019
KPU Terima Hasil Audit Dana Kampanye Peserta Pemilu
TKN Tegaskan Tudingan Mobilisasi Dukung Jokowi-Ma'ruf Isapan Jempol
Suhu Perpolitikan Memanas, Elite Politik Diminta Beri Pernyataan Menyejukkan
KPU RI Kumpulkan KPU Daerah Bahas Gugatan MK