Gelagat Syahrul Yasin Limpo setelah jadi caketum Golkar tanpa bayar
Syahrul justru berkomentar Golkar mengambil langkah maju dengan meloloskan dirinya tanpa menyetor uang.
Syahrul Yasin Limpo menjadi salah satu calon ketua umum (caketum) Partai Golkar yang lolos tanpa mengeluarkan uang mahar senilai Rp 1 miliar. Selain dia, ada nama Indra Bambang Utoyo yang juga mendapatkan keputusan serupa.
Usai ditetapkan sebagai caketum Partai Golkar untuk musyawarah nasional luar biasa (munaslub), dia enggan mengomentari pro dan kontra soal uang mahar.
Syahrul justru berkomentar Golkar mengambil langkah maju dengan meloloskan dirinya tanpa menyetor uang. Dia juga enggan berkomentar kemungkinan ketua umum Golkar yang akan terpilih nanti merupakan calon yang 'berkantong tebal'.
"Kita lihat saja nanti prosesnya. Saya enggak mau stigma orang lain, saya enggak mau menabrak siapa-siapa," ujar Syahrul saat melakukan konferensi pers di Jakarta Selatan, Minggu (8/5) kemarin.
Menurutnya, sudah tidak zaman lagi para calon ketua umum menyetor uang apalagi dengan nilai cukup besar. Dia menambahkan adanya pemilihan ketua umum justru menjadi kesempatan bagi para kader untuk menunjukan kemampuannya dalam memimpin. Dia juga menilai jika seseorang terpilih hanya karena menyetorkan uang banyak hal tersebut justru akan menurunkan integritas sosok pemimpin terpilih.
Meski telah ditetapkan dan mengaku siap sebagai salah satu caketum Partai Golkar, Syahrul justru enggan umbar optimis akan memenangkan pertarungan ketua umum partai berlambang pohon beringin itu.
"Ya saya sedang berusaha, berjuang, menang kalah itu bukan hal yang penting. Yang penting mampu menghadirkan peringatan bentuk distorsi-distorsi dan bisa meminimalkan itu," tukasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Syahrul mengungkapkan, belum berani mengambil sikap akan melepas jabatannya sebagai Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) jika dirinya terpilih menjadi Ketua Umum Golkar.
"Kita lihat waktunya. Tidak boleh berandai-andai biar saya jalan dulu kepentingan saya kepentingan rakyat," ujar Syahrul.
Syahrul pun berkeras akan konsentrasi terlebih dahulu dalam mengawal proses pemilihan Ketum Golkar. Menurutnya, mengawal proses pemilihan ketua umum sebagai bentuk kontribusi kader terhadap partai tempat bernaung.
"Berikan saya waktu untuk bertarung, soal itu (mundur jabatan) kita lihat nanti," pungkasnya.
Sebelumnya, secara tersirat dia akan mempertimbangkan mundur sebagai Gubernur Sulsel jika terpilih sebagai Ketum Golkar.
"Kalau itu menjadi tanggung jawab dan hanya untuk kepentingan rakyat dan kepentingan negara, kalau harus melepaskan apa yang di Makassar (jabatan gubernur) juga nggak ada masalahnya kan?," ujar Yasin Limpo di sela menghadiri dialog dengan ketua dan sekretaris DPD I dan DPD II Partai Golkar se-Jawa Tengah di The Sunan Hotel Solo, Jumat (8/4) malam.
Untuk diketahui, tanggal 15 Mei mendatang Golkar akan mengadakan munaslub di Bali sekaligus memilih ketua umum baru. Ada delapan calon ketua umum yang sudah terdaftar dalam pemilihan ketua umum baru Golkar, kedelapan orang tersebut adalah Ade Komaruddin, Setya Novanto, Airlangga Hartanto, Mahyudin, Priyo Budi Santoso, Azis Syamsuddin, Indra Bambang Utoyo, dan Syahrul Yasin Limpo.
Sebelumnya, pada acara munaslub nanti para calon ketua umum diharuskan membayar Rp 2 miliar. Namun hal tersebut menuai banyak pro dan kontra, hingga akhirnya 'uang mahar' diturunkan menjadi Rp 1 miliar. Dari kedelapan calon ketua umum, dua diantaranya enggan membayar mahar dengan alasan hal tersebut tidak sesuai dengan ruh demokrasi politik.
Dua caketum tersebut adalah Indra Bambang Utoyo dan Syahrul Yasin Limpo. Meski keduanya tidak membayar mahar Golkar tetap meloloskan keduanya.
Baca juga:
Tak catut Jokowi, Luhut sebut haknya jika dukung Setnov di Munaslub
Ini pesan Menko Luhut buat panitia Munaslub Golkar
Soal isu dukungan Luhut di Munaslub Golkar, ini kata Timses Setnov
Yorrys: Setnov, Azis Syamsuddin dan Akom juga sudah bertemu Luhut
Timses Akom sindir Setya Novanto: Kok nggak kapok jual nama Presiden
Presiden Jokowi tak dukung caketum manapun di Munaslub Golkar
Temui Menko Luhut, Yorrys mengaku lapor kesiapan Munaslub Golkar
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Apa alasan utama yang diutarakan oleh Hetifah Sjaifudian terkait penolakan Munaslub Partai Golkar? "Saya berpandangan, Munaslub hanyalah jalan akhir ketika terdapat musibah, kondisi darurat atau force major sehingga ada unsur di puncak partai yang tidak berjalan. Saya kira semua paham, Golkar hari ini masih tetap menghiasi landscape politik Indonesia," jelasnya.
-
Mengapa para ketua dewan Golkar menolak munaslub? Ketiga Dewan Partai Golkar menyatakan menolak wacana musyawarah nasional luar biasa (munaslub). Mereka solid mendukung Airlangga, yakni Dewan Pembina, Dewan Kehormatan, dan Dewan Pakar.
-
Kapan Golkar akan menyelesaikan penyusunan koalisi untuk Pilgub Banten? Airlangga menyebut partainya masih menyusun koalisi untuk Pilkada Banten 2024."Nanti kita susun," ucap dia.
-
Bagaimana seharusnya kegiatan kepemudaan Partai Golkar dilakukan? Ilham menambahkan, acara diskusi merupakan jiwa kader Golkar di semua tingkatan. Ia mengapresiasi kegiatan diskusi yang digelar oleh para pemuda Partai Golkar. Namun, Ilham mengingatkan, setiap kegiatan kepemudaan Partai Golkar seharusnya diketahui dan mendapatkan izin dari pengurus DPP Partai Golkar.