Gencar Bangun Infrastruktur, Jokowi Diprediksi Dulang Suara di Indonesia Timur
Presiden Joko Widodo (Jokowi) gencar mendorong pembangunan infrastruktur di seluruh wilayah Indonesia. Tak melulu di Pulau Jawa, di kawasan timur seperti Sulawesi, Maluku, dan Papua, pun digenjot pembangunan infrastrukturnya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) gencar mendorong pembangunan infrastruktur di seluruh wilayah Indonesia. Tak melulu di Pulau Jawa, di kawasan timur seperti Sulawesi, Maluku, dan Papua, pun digenjot pembangunan infrastrukturnya.
Tidak heran, pulau-pulau tersebut berpotensi menjadi lumbung suara bagi pasangan calon (paslon) Jokowi-Ma'ruf yang berlaga pada pemilihan presiden (Pilpres) 2019.
-
Mengapa pembangunan Bendungan Ameroro menjadi penting bagi Jokowi? “Oleh karena itu sejak 2020 dibangun Bendungan Ameroro. Ini adalah bendungan yang ke-40 yang telah kita bangun dan selesai di akhir 2023 lalu. Dibangun dengan biaya Rp 1,57 triliun. Kita harap manfaatnya jauh lebih besar dari uang yang dipakai untuk membangun bendungan.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Kapan Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? "Sudah saya panggil tadi," kata Presiden Jokowi saat diwawancarai di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (27/5).
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
Temuan lembaga survei Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research menunjukkan Jokowi-Ma'ruf berpeluang menang mutlak di kawasan Maluku dan Papua dengan elektabilitas mencapai 66,8 persen.
"Hal tersebut sejalan dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat pertumbuhan ekonomi Maluku-Papua pada kuartal III-2018 tertinggi, melampaui pertumbuhan di Pulau Jawa," jelas Direktur Eksekutif indEX Research Vivin Sri Wahyuni dalam siaran persnya, Jumat (7/12).
Untuk diketahui, Survei indEX Research dilakukan pada 11-20 November 2018, dengan jumlah responden 1.200 orang. Metode survei adalah multistage random sampling dengan margin of error ±2,9 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Dukungan terhadap Jokowi-Ma'ruf, sambung Vivi, cenderung rendah di kawasan Bali dan Nusa Tenggara dengan elektabilitas hanya 54,0%. "Data BPS yang sama menunjukkan Bali-Nusa Tenggara mengalami pertumbuhan ekonomi paling rendah, ditambah dampak gempa Lombok baru-baru ini," ungkap Vivin.
Jokowi-Ma'ruf unggul di Kalimantan dengan dukungan 59,8 persen dan Sulawesi 57,6 persen. "Pulau Jawa yang mencakup lebih dari separuh populasi nasional masih dimenangkan oleh Jokowi-Ma'ruf dengan dukungan 56,7 persen," papar Vivin.
Dengan dukungan yang tersebar baik di Pulau Jawa maupun Luar Jawa, sambungnya, Jokowi-Ma'ruf berpeluang menang secara nasional. Meskipun demikian Vivin mengingatkan bahwa Tim Kampanye Nasional (TKN) dan relawan Jokowi-Ma'ruf masih harus bekerja keras khususnya di Pulau Sumatera.
"Kawasan barat ini menjadi benteng pertahanan Prabowo-Sandi, dengan dukungan mengungguli Jokowi-Ma'ruf sebesar 43,2 persen," terang Vivin.
"Dengan selisih tipis di mana Jokowi-Ma'ruf meraih dukungan 41,6 persen, masih ada kesempatan kurang dari lima bulan untuk mempersempit jarak," lanjut Vivin. Skenario terbaiknya adalah Jokowi-Ma'ruf memenangkan dukungan di semua pulau, sehingga memastikan kemenangan telak secara nasional," pungkas Vivin.
Baca juga:
Karena Sikap Yusril dan SBY, Kubu Jokowi Makin Percaya Diri Menang
Tim Jokowi Sebut Dana Kampanye Bertambah Bukan Dari Sumbangan Pihak Luar
Jokowi Minta Mahasiswa Demo Dukung Pemerintah
Timses Jokowi Incar Swing Voters dari 10 Provinsi Prioritas
Bambang Soesatyo: Kader FKPPI Wajib Dukung Jokowi
Habib Bahar Tersangka, Kubu Jokowi Tegaskan Bukan Kriminalisasi Ulama