Gerahnya PDIP soal sepak terjang Andi dan Rini di Istana
Kemarahan PDIP ini bermula dari adanya tiga orang yang disebut-sebut Tri Macan Istana.
Kubu PDI Perjuangan makin hari makin meradang. Sebagai partai utama pengusung Joko Widodo (Jokowi) dalam pilpres mereka kini merasa dipersulit mengakses sang presiden.
Para elite partai bahkan sulit menemui Jokowi di Istana. Tudingan pun dialamatkan ke lingkaran satu Jokowi yang disebut menghalangi akses itu.
Kemarahan PDIP ini bermula dari adanya tiga orang yang disebut-sebut tertuduh dan dijuluki 'Trio Macan Istana' yang menjauhkan Presiden Joko Widodo dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Mereka yakni Kepala Staf Kepresidenan Luhut Panjaitan, Menteri BUMN Rini Soemarno dan Seskab Andi Widjajanto.
Rini Soemarno misalnya. Dia selama ini dikenal dekat dengan Megawati Soekarnoputri. Sedangkan Luhut Panjaitan dikenal sangat dekat dengan Jokowi. Sementara nama Andi Widjajanto juga bukan pertama kali didengar. Sejak dia menduduki deputi di Rumah Transisi, Andi ikut menyeleksi pengisi Kabinet Kerja Jokowi.
Namun, kedekatan 'Trio Macan' dengan PDIP itu merenggang saat satu per satu mendapat jatah dari Jokowi. Sumber itu mengatakan jika pergantian Kapolri ini ditunggangi kepentingan tiga orang ini. Mereka disebut-sebut menolak Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri. Mereka dituding membocorkan surat usulan nama Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri ke Dewan Perwakilan Rakyat.
Salah satu elite PDIP pun geram dan banyak bicara soal Andi Widjajanto dan Rini Soemarno. Berikut rangkuman merdeka.com, Jumat (6/2) pagi:
-
Apa yang dilukis oleh Andre Andika Putra? Andre Andika Putra, seorang pria asal Pati, Jawa Tengah, mendapat rekor MURI setelah melukis tujuh presiden Republik Indonesia, mulai dari Presiden Soekarno hingga Jokowi.
-
Bagaimana Andi Widjajanto melihat sentimen Ganjar-Mahfud pasca debat? "Melihat apa yang terjadi di debat empat, dengan melihat sentimen bahwa hanya Pak Mahfud dan Mas Ganjar yang terus menerus berada di sentimen positif, sementara Pak Prabowo dan Mas Gibran terus menerus ada di sentimen negatif," kata Andi, di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Jakarta, dikutip Jumat (26/1).
-
Kapan Anies dan Cak Imin menghadiri penetapan Prabowo-Gibran? Hari ini, Rabu (24/4), KPU akan menetapkan pasangan capres-cawapres nomor urut dua, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029.
-
Siapa yang sedang digendong Anandito Dwis? Dalam potret ini, baby Alsha tampak sangat menggemaskan saat digendong oleh ayahnya.
-
Apa yang dilakukan Anies dan Cak Imin di acara penetapan Prabowo-Gibran? Anies-Cak Imin menjelaskan alasannya menghadiri acara penetepan capres-cawapres terpilih yang digelar KPU. "Ini sebuah proses bernegara dan kita menghormati proses bernegara ini hingga tuntas.
-
Kapan sidang perceraian Tengku Dewi Putri dengan Andrew Andika? Saat ini kehamilan kedua Tengku Dewi ini sudah memasuki usia tujuh bulan dan sedang mempersiapkan persalinan.
Andi Widjajanto dan Rini Soemarno diminta mundur
Politikus PDIP Effendi Simbolon meminta Seskab Andi Widjajanto dan Menteri BUMN Rini Soemarno mundur dari pemerintahan. Effendi beralasan Andi dan Rini membuat kebijakan pemerintah berhaluan liberal.
"Harus secepatnya melengserkan dua orang itu (Rini Soemarno dan Andi Widjojanto) dan seluruh kroninya. Ini kan geng-gengnya Kuntoro Mangku yang mencengkeram dunia persilatan Jokowi," kata Effendi di gedung DPR Senayan Jakarta, Kamis (5/2).
Menurutnya dua orang itu adalah aktor utama kesemrawutan kebijakan Jokowi. Hampir semua kebijakan Jokowi saat ini jauh dari haluan PDIP.
"Artinya bukan dua ini saja, presiden sudah dilingkari, dikepung paham liberal tadi yang sangat pragmatis. Ini masuk ke sendi-sendi kebijakan politik, ekonomi, sosial budaya, dan masalah strategis lainnya," terang dia.
Lanjut dia, Presiden Jokowi harus segera sadar akan realitas di Istana tersebut. Jokowi harus kembali ingat sebagai kader PDIP.
"Kita minta presiden agar sadar, itu bertentangan dengan ajaran mazhab kita, aliran kita. Sepanjang Pak Jokowi juga menyadari dirinya kader PDIP," pungkas dia.
Andi dan Rini cuma manfaatkan kepercayaan Megawati
Politikus PDIP Effendi Simbolon meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali ke ideologi partai banteng. Effendi menuding ada paham liberal yang saat ini mengepungnya di Istana.
"Pak Jokowi anda juga harus eling (sadar) dong, kembali ke khittoh PDIP. Kita minta presiden agar sadar, itu bertentangan dengan ajaran mazhab kita (PDIP), aliran kita," kata Effendi di gedung DPR Senayan Jakarta, Kamis (5/2).
Menurutnya kebijakan-kebijakan yang telah dikeluarkan menteri Kabinet Kerja seperti penyertaan modal negara untuk BUMN berpotensi jadi Century jilid II. Apalagi persoalan meliberalkan BBM subsidi ke mekanisme pasar dan kebijakan freeport.
"Gengnya Rini Soemarno seperti mafia, dia mafioso, dia enggak boleh di dalam. Seorang Rini Soemarno dan Andi Widjojanto harus mundur, karena anda sudah begitu rendah di mata kita (PDIP)," terang dia.
Lanjut dia, dua orang itu selama ini yang menjadi penumpang gelap kemenangan Jokowi. Mereka memanfaatkan kepercayaan ketua umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Dua orang ini yang ikut memanfaatkan dan menunggangi selama ini. Dia memang kader PDIP tapi menumpang, memanfaatkan kepercayaan Bu Mega," pungkas dia.
Andi dituding tukang distorsi dan Rini agen asing
Politikus PDIP Masinton Pasaribu menilai Menteri BUMN Rini Soemarno dan Seskab Andi Widjajanto adalah aktor yang menjauhkan Presiden Jokowi dengan partainya. Bahkan, informasi yang disampaikan ke Jokowi pun tidak steril.
"Rini Soemarno dan Andi Widjojanto menjauhkan PDI Perjuangan dengan presiden. Andi Widjojanto suka mendistorsi informasinya. Dua orang ini jauhkan Jokowi dari partai, menjauhkan dengan relawan, menjauhkan dengan rakyat," kata Masinton di gedung DPR Senayan Jakarta, Kamis (5/2).
Menurutnya, banyak kader PDIP yang meminta meminta kedua orang tersebut harus dievaluasi. Hal itu demi menjaga kemurnian kebijakan Jokowi.
"Kader-kader partai minta kedua orang itu dievaluasi. Agar apa yg disampaikan presiden sampai ke rakyat," terang dia.
Lanjut dia, Rini Soemarno selalu ada di setiap rezim penguasa. Dia disinyalir sebagai agen asing.
"Rini Soemarno hidup dari satu penguasa ke penguasa lain. Bahasa gamblangnya operator yang jalankan kepentingan asing, kompradorlah, agen asing," pungkas dia.