Gerindra ingin duetkan Gus Ipul dengan Risma di Pilgub Jatim 2018
"Kami sudah sepakat mengusung Syaifullah Yusuf," kata Ketua DPD Gerindra Jawa Timur, Soepriyanto.
Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) berharap Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Demokrat mau berkoalisi dengannya di Pilgub Jawa Timur.
Partai besutan Prabowo Subianto itu menginginkan satu dari dua kader terbaik PDIP, yaitu Tri Rismaharini atau Abdullah Azwar Anas, untuk mendampingi Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul di 2018 mendatang.
Dikatakan Ketua DPD Gerindra Jawa Timur, Soepriyanto, di Pigub 2018 mendatang, partainya memastikan akan mengusung Gus Ipul sebagai calon gubernur di provinsi timur Pulau Jawa ini. Bahkan, politisi asal Surabaya ini, mengaku sudah bertemu dan melakukan pembahasan dengan Partai Demokrat terkait masalah ini.
"Kami sudah sepakat mengusung Syaifullah Yusuf. Gerindra dan Demokrat sudah bertemu untuk membahas masalah ini, sekaligus berkoalisi di 2018. Dan nanti, DPD akan menyampaikan ke DPP terkait kesepakatan ini, mengusung nama calon gubernur di Pilgub Jatim," terang Soepriyanto di Surabaya, Rabu (20/1).
Dia melanjutkan, "Koalisi bagi Gerindra tidak bisa tidak, jika ingin mengusung calon. Sebab, kursi yang dimiliki Gerindra tidak cukup untuk bisa mengusung calon, yang harus 20 kursi di dewan. Sementara Gerindra hanya memiliki 13 kursi di DPRD Jatim."
"Kalau dengan Demokrat, maka kursi kami ada 26, karena 13 kursi milik Gerindra ditambah 13 milik Demokrat. Tapi kami juga tetap membuka peluang partai lain untuk berkoalisi dengan kami," sambungnya.
Calon gubernur sudah dipastikan nama Gus Ipul, bagaimana dengan calon wakilnya? Soepriyanto mengaku, pihaknya berharap pada PDIP. Gerindra Jawa Timur menginginkan satu dari dua kader terbaik milik partai besutan Megawati Soekarnoputri tersebut.
"PDIP memiliki dua kader mumpuni di Jatim, yaitu Tri Rismaharini yang telah memenangkan Pilwali Surabaya dan Abdullah Azwar Anas, pemenang Pilkada Banyuwangi. Kami berharap salah satu dari keduanya," harapnya.
Terpisah, Gus Ipul yang masih menjabat sebagai wakil gubernur mendampingi Soekarwo, membenarkan kalau dirinya memang sudah berkomunikasi dengan beberapa partai, termasuk Gerindra terkait majunya dia di Pilgub Jawa Timur mendatang. "Mudah-mudahan komunikasinya bisa berjalan intens. Semoga ada keputusan positif," aku mantan Ketua GP Ansor tersebut.
Sementara Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur, Soekarwo yang juga dikonfirmasi wartawan mengatakan hal berbeda. Politisi yang juga Gubernur Jawa Timur ini mengaku pihaknya belum memutuskan nama calon gubernur yang akan diusung partainya di Pilgub mendatang.
Soekarwo beralasan, siapapun yang ditunjuk untuk menggantikan dirinya sebagai gubernur di Jawa Timur, terlebih dulu harus dilaporkan ke DPP. "Harus mendapat restu dari ketua umum (Sosilo Bambang Yudhoyono). Sekarang belum, termasuk masalah koalisi dengan Gerindra," dalihnya.
Seperti diketahui, meski Pilgub Jawa Timur masih dua tahun lagi, sejumlah nama mulai ramai diperbincangkan di provinsi ini. Sejumlah nama yang diprediksi bakal ikut meramaikan pesta demokrasi di Jawa Timur ini, di antaranya Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf, dan anggota DPR Hasan Aminuddin.
Tak mau ketinggalan, nama Tri Rismaharini dan Abdullah Azwar Anas juga disebut-sebut bakal ikut maju. Hal ini menyusul adanya kabar, kalau kedua pemenang Pilkada serentak 2015 di daerahnya masing-masing itu, sempat dipanggil secara khusus oleh Ketum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri saat Rakernas I PDIP di Jakarta pekan lalu.
Bahkan, ada juga yang menyebut, pemanggilan itu untuk memastikan Risma maju di DKI Jakarta untuk melawan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Tahun 2017. Sedang Anas, diturunkan di Pilgub Jawa Timur 2018.
Sumber lain juga menyebut, Risma dan Anas akan diduetkan oleh Megawati, entah itu di Pilgub DKI ataukah di Jawa Timur. Namun, menurut sumber internal di PDIP, hingga saat ini, informasi ke mana Risma maupun Anas akan diturunkan, apakah di DKI atau di Jawa Timur, belum ingin dipublikasikan oleh partai kepala banteng moncong putih tersebut.
Baca juga:
Perempuan PKB tak ingin Khofifah kembali maju di Pilgub Jatim
Perempuan PKB konsisten pilih Gus Halim untuk Pilgub Jatim
2 Kali berseteru di Pilgub Jatim, Soekarwo-Khofifah kini saling puji
Menko Polhukam sebut Pilkada di Jatim aman, Kapolri bilang rawan
Puji-puji Risma, JK bantah dorong ikut Pilgub Jatim 2017
-
Kapan Kirab Kebo Bule di Surakarta diadakan? Surakarta memiliki tradisi pada perayaan malam 1 Suro atau bisa disebut malam tahun baru Hijriah.
-
Kapan Jalur Lingkar Barat Purwakarta dibangun? Sebelum dibangun jalan lingkar pada 2013, Kecamatan Sukasari yang berada paling ujung di Kabupaten Purwakarta aksesnya tidak layak.
-
Apa yang ditawarkan oleh Giri Tirta Kahuripan di Purwakarta? Giri Tirta Kahuripan adalah sebuah resort yang terkenal dengan kolam renang skypool-nya yang menawarkan pemandangan alam Purwakarta dari ketinggian. Resort ini juga menyediakan berbagai wahana permainan seperti water slide, futsal, flying fox, kendaraan ATV, agrowisata manggis, dan sepeda air.
-
Kapan tepatnya Situ Gintung jebol? Lima belas tahun lalu, tepatnya 27 Maret 2009 jadi hari yang menyeramkan bagi warga Perumahan Cirendeu Permai, sebagian Kampung Poncol dan Kampung Gintung, Kota Tangerang Selatan.
-
Bagaimana tanggul Situ Gintung jebol? Mengutip Liputan6, beberapa bulan sebelum kejadian, Humas BNPB Almarhum Sutopo Purwo Nugroho sempat melakukan penelitian dan memberi peringatan tentang bahayanya permukiman yang tak jauh dari waduk buatan. “Dua bulan sebelumnya (tanggul jebol) saya melakukan penelitian di sana, meneliti kualitas air. Saat itu saya amati, di bawah tanggul, perkampungan padat sekali,” kata Sutopo pada 2019 lalu.
-
Apa yang terjadi pada Pilkada di Jawa Timur? Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di lima wilayah di Jawa Timur dipastikan akan melawan kotak kosong.