Gerindra jaga Jokowi dari Pilpres 2014
Gerindra tak akan menarik Jokowi menjadi cawapres pendamping Prabowo Subianto.
Popularitas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo semakin hari semakin ciamik. Belakangan, dalam sejumlah hasil survei, elektabilitas Jokowi sebagai capres tinggi dan menduduki peringkat pertama.
Dalam hasil riset Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Jokowi menjadi Cawapres favorit. Jika Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) bersanding dengan Jokowi di Pilpres, pasangan itu diprediksi LSI akan keluar sebagai pemenang.
Menanggapi hal itu, Gerindra sebagai partai pengusung Jokowi di Pilgub DKI mengaku tidak akan menarik Jokowi menjadi cawapres pendamping Prabowo Subianto. Sebab, Jokowi telah dipilih sebagai gubernur DKI dan harus menuntaskan tugasnya.
"Ya nggak bisa lagi, kan Jokowi sudah menjadi milik rakyat. Kalau sudah jadi gubernur, Gerindra pun sudah tidak bisa menarik dia lagi. Kita menjaga agar Jokowi sukses hingga lima tahun ke depan," kata anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Martin Hutabarat saat dihubungi, Senin (18/3).
Martin mengatakan, Partai Gerindra akan setia mengawal program-program gubernur yang dijagokannya saat Pilgub DKI Jakarta waktu lalu.
"Belum ada pikiran ke sana (menduetkan). Kita bertanggungjawab Jokowi sukses menjadi gubernur DKI Jakarta. Kita akan menjaga agar Jokowi sukses membangun Jakarta," terangnya.
Soal survei LSI yang menyandingkan duet Prabowo-Hatta, Martin enggan berkomentar lebih lanjut. Saat ini Partai Gerindra hanya fokus meningkatkan elektabilitas partai hingga mendekati elektabilitas Prabowo.
"Kan Prabowo sering bicara dengan pimpinan Partai Demokrat, dengan PAN dan pimpinan partai lain. Pembicaraan dalam rangka tukar pikiran untuk mendiskusikan negara ini ke depan, terutama memikirkan suksesi itu jangan sampai mengganggu stabilitas pembangunan," lanjutnya.