Gerindra: Kader PAN Membelot Dibesar-besarkan, Reuni 212 Tak Diberitakan
Politikus Partai Gerindra Muhammad Syafi'i mengatakan bahwa media mainstream terlalu membesar-besarkan kabar kader Partai Amanat Nasional Sumsel yang mendukung pasangan calon (paslon) capres dan cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Dirinya menilai peristiwa besar seperti 212 malah tidak diberitakan.
Politikus Partai Gerindra Muhammad Syafi'i mengatakan bahwa media mainstream terlalu membesar-besarkan kabar kader Partai Amanat Nasional (PAN) Sumatera Selatan (Sumsel) yang mendukung pasangan calon (paslon) capres dan cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Dirinya menilai peristiwa besar seperti 212 malah tidak diberitakan.
"Cuma persoalannya kan media mainstream ini, hal-hal yang kecil aja pun yang itu dianggap bisa memberi citra negatif kepada 02, itu kan diberitakan besar, sedangkan hal-hal sangat besar seperti reuni 212 itu tidak akan diberitakan," kata Syafi'i di Kompleks Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (13/12).
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
-
Partai apa yang menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Siapa saja yang menggodok ide pendirian Partai Gerindra? Pada 2007, Ide Fadli dan Hashim itu pun digodok oleh Ahmad Muzani, M. Asrian Mirza, Amran Nasution, Halida Hatta, Tanya Alwi, dan Haris Bobihoe.
-
Mengapa Partai Gerindra didirikan? Pada awalnya, ide pendirian Partai Gerindra digagas oleh Fadli Zon dan Hashim Djojohadikusumo. Mereka ingin melindungi kesejahteraan rakyat ekonomi kelas bawah terhadap jerat sistem kapitalisme.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
Dia membeberkan bahwa tidak semua kader partai pendukung Jokowi-Ma'ruf benar-benar bekerja untuk mereka. Adapun jika hal ini dibuka, tidak akan ada media mainstream yang akan membesarkannya karena dianggap merugikan paslon capres dan cawapres nomor urut 01 tersebut.
"Tapi kalau kalian tanya jumlahnya, sangat, sangat, sangat, saya ulang lagi, sangat, sangat, sangat, sangat, sangat signifikan, bahwa kader partai pendukungnya itu bekerja untuk pemenangan Prabowo-Sandi," ungkapnya.
Menurutnya, PAN secara konstitusi mendukung paslon nomor urut 01, Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno. Sehingga kabar deklarasi puluhan kader PAN yang mendukung Jokowi patut dipertanyakan kebenarannya.
"Ya bahwa kan secara institusi PAN itu kan memberikan dukungan kepada Prabowo-Sandi. Kalau orang perorangan itu kan saya kira ya persentasenya patut dipertanyakan," ujarnya.
Syafi'i mengatakan, pihaknya tidak khawatir oleh pembelotan ini. Dia menganggap itu persoalan internal dari PAN sendiri.
"Tapi walaupun begitu kami tidak ada kekhawatiran. PAN secara keseluruhan itu masih bekerja untuk pemenangan Prabowo-Sandi," katanya.
Sebelumnya, Ketua Pembinaan Organisasi Keanggotaan (POK) DPW PAN Sumsel, Mardiansyah mengaku kesal adanya deklarasi kepada paslon nomor urut 01 yang mengatasnamakan kader dan simpatisan PAN Sumsel. Menurutnya itu hanya oknum.
"Kita bisa melihat dari deklarasi itu, berapa banyak yang hadir, siapa-siapa saja, banyak sekali kejanggalan. Kami tak ingin PAN Sumsel dimanfaatkan oleh kepentingan picik segelintir oknum yang memang tidak jelas statusnya di DPW PAN Sumsel," tegasnya.
Baca juga:
PAN: Kader di Sumsel yang Dukung Jokowi Cari Manfaat Pribadi
Kader PAN Sumsel Deklarasi Dukung Jokowi-Ma'ruf
Profil Muhidin, Politikus PAN yang Dukung Jokowi
Sekjen PAN Jamin Kader yang Dukung Jokowi Akan Kena Sanksi
Waketum PAN Nilai Partai Rugi Jika Pecat Ketua DPW Kalsel Pendukung Jokowi
PAN Klaim Hanya Segelintir Pengurus di Kalsel yang Dukung Jokowi-Ma'ruf