Gerindra klaim Jokowi curhat ke Prabowo kesulitan urus pemerintahan
Gerindra klaim Jokowi curhat ke Prabowo kesulitan urus pemerintahan. Arief mengklaim mantan Gubernur DKI Jakarta itu sering mengeluh mendapatkan tekanan dari para petinggi partai. Bahkan elite nonpartai politik di kabinet juga ikut memberi tekanan padanya.
Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra Arief Pouyono mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto kerap kali bertemu. Dalam pertemuan itu, kata Arief, Jokowi sering curhat sulitnya menjalani pemerintahan saat ini.
"Ya memang sering bertemu kok, terakhir setahu saya di Istana negara ya tahun lalu, kadang sih Pak Joko Widodo curhat sama Pak Prabowo tentang kesulitan-kesulitan mengurus pemerintahan, terutama dalam hal ekonomi ya," kata Arief saat dihubungi, Selasa (24/4).
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Kapan pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden? Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029 pada 20 Oktober mendatang.
-
Kenapa Prabowo Subianto dan Jenderal Dudung menggandeng tangan Jenderal Tri Sutrisno? Momen ini terjadi ketika ketiga jenderal tersebut sedang berjalan masuk ke dalam sebuah ruangan atau tempat digelarnya gala dinner seusai mengikuti rangkaian parade senja atau penurunan upacara bendera merah putih.
-
Bagaimana Prabowo dinilai akan meneruskan pemerintahan Jokowi? Sebagai menteri Presiden Jokowi, Prabowo kerap ikut rapat. Sehingga, Prabowo dinilai tinggal meneruskan pemerintahan Presiden Jokowi-Ma'rufA Amin.
-
Bagaimana Presiden Jokowi mengenalkan Prabowo Subianto sebagai Presiden Terpilih? Menlu Retno mengatakan bahwa Presiden Jokowi dalam setiap kesempatan dan acara selalu mengenalkan Prabowo Subianto selaku calon presiden terpilih.
Arief mengklaim mantan Gubernur DKI Jakarta itu sering mengeluh mendapatkan tekanan dari para petinggi partai. Bahkan elite nonpartai politik di kabinet juga ikut memberi tekanan padanya.
"Dan curhatnya banyaknya tekanan-tekanan dari petinggi-petinggi parpol yang ada di pemerintahannya dan elite-elite nonparpol yang ada di kabinetnya," ungkapnya.
Arief juga mengklaim Jokowi sering bercerita banyak mengenai para petinggi partai yang sering menggunakan fasilitas kekuasaan serta melanggar aturan. Mulai dari masalah ekspor beras hingga Bahan Bakar Minyak (BBM).
"Serta kadang-kadang curhat juga tentang bisnis-bisnis para petinggi parpol pendukungnya yang menggunakan fasilitas kekuasaan dengan melanggar aturan," ucapnya.
"Misalnya ekspor beras, BBM, Brokerin proyek infrastruktur untuk dapat fee, serta menempatkan Direksi-Direksi BUMN yang tidak punya kemampuan," tandasnya.
Baca juga:
Waketum Gerindra: Peluang Prabowo menang Pilpres 2019 masih ada
Gerindra anggap tak wajar survei yang sebut elektabilitas Prabowo turun
Waketum Gerindra yakin tak ada lagi isu SARA jika Jokowi lengser
Gerindra ajak SBY musyawarah usai pidato pemimpin baru yang amanah
Berulang kali ke KPK, politikus Gerindra ini ingin diperiksa soal kasus e-KTP