Gerindra pede hoaks Ratna Sarumpaet naikkan elektabilitas Prabowo-Sandi
"Prabowo orang yang berjiwa besar. Yang suportif, yang berani meminta maaf. Orang yang terbuka yang transparan tidak pakai pencitraan, Pak Jokowi itu kalau BBM turun dia ngumumin. Kalau BBM naik enggak pernah mau ngumumin nah itu bedanya. Kalau Prabowo ada kesalahan dia tampil ke depan," ungkap Riza.
Ketua DPP Partai Gerindra, Ahmad Riza Patria, yakin kebohongan Ratna Sarumpaet tidak berimbas pada elektabilitas Prabowo-Sandi. Justru, dia optimis kejadian tersebut bisa menaikkan suara pasangan nomor urut 02.
"Enggak akan berdampak pada elektabilitas Prabowo-Sandi. Justru bisa menaikkan karena orang mengerti bahwa Prabowo orang yang berjiwa besar," kata Riza di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Jumat (5/10).
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Kenapa Prabowo bertemu dengan Konferensi Waligereja Indonesia? "Intinya semuanya adalah kesatuan dan di situ di bawah judul kesatuan itu ada sekian banyak hal, yaitu pemilu yang jujur, dikatakan oleh Bapak Prabowo sendiri, damai, adil, dan sebagainya,” kata Uskup Agung Jakarta Kardinal Suharyo dikutip Antara.
-
Bagaimana Prabowo-Gibran menang Pilpres 2024? Berdasarkan hasil rekapitulasi KPU, Prabowo-Gibran unggul dengan suara sah sebanyak 96.214.691 dari total suara sah nasional, atau setara dengan 58,6%. Keduanya juga dilaporkan unggul di 36 Provinsi.
Dia mengklaim masyarakat sudah tahu sosok Prabowo tidak berlebihan dan berjiwa besar. Sehingga dia yakin elektabilitas Prabowo-Sandi akan meningkat.
"Prabowo orang yang berjiwa besar. Yang suportif, yang berani meminta maaf. Orang yang terbuka yang transparan tidak pakai pencitraan, Pak Jokowi itu kalau BBM turun dia ngumumin. Kalau BBM naik enggak pernah mau ngumumin nah itu bedanya. Kalau Prabowo ada kesalahan dia tampil ke depan," ungkap Riza.
Diketahui sebelumnya, Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Rully Akbar menjelaskan Pengakuan Ratna ini berpotensi besar menurunkan elektabilitas pasangan capres-cawapres Prabowo-Sandi. Pasalnya Ratna sebelumnya tercatat sebagai juru kampanye nasional pasangan ini.
"Kalau melihat potensi, pasti ada potensi penurunan (elektabilitas) dengan kasus ini," jelas peneliti Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Rully Akbar di kantornya, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (4/10).
Rully mengatakan pihaknya belum bisa memprediksi sebesar apa potensi penurunan karena survei belum dilakukan. Ia akan memotret permasalahan ini dalam survei yang akan datang.
"Jadi nanti akan kita lihat lagi ke depan mengenai hasil riset kita apakah ini akan turun atau tidak. Tapi yang pasti bahwa kasus ini sudah mencederai demokrasi, dalam artian bahwa kebohongan publik atau hoaks adalah sebuah kesalahan yang fatal dan pasti akan ada hukuman publik terhadap itu. Apakah ini berpengaruh terhadap angka elektabilitas dari calon itu sendiri, ya nanti kita potret dalam survei ke depan," paparnya.
Baca juga:
Dokter Gamal Albinsaid ditunjuk jadi jubir timses Prabowo-Sandiaga
Sandiaga siap diperiksa polisi terkait kasus kebohongan penganiayaan Ratna Sarumpaet
Sebelum heboh bohong, Ratna Sarumpaet serahkan dokumen ke Kwik Kian Gie
Sandiaga ingin Jakarta jadi fasilitator para ulama dunia
Sandiaga setuju 3 Oktober jadi Hari Antihoaks Nasional
Batal polisikan Ratna, Sandiaga sebut 'Pak Prabowo bilang harus ada empati'
Tolak komentari Ratna lagi, Sandiaga ingatkan dolar sudah Rp 15 ribu