Gerindra tak akan pernah bahas opsi Prabowo jadi cawapres Jokowi
Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria mengomentari hasil survei lembaga Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang menyatakan sekitar 67 persen responden menginginkan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto menjadi cawapres Joko Widodo (Jokowi) di tahun 2019.
Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria mengomentari hasil survei lembaga Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang menyatakan sekitar 67 persen responden menginginkan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto menjadi cawapres Joko Widodo (Jokowi) di tahun 2019. Menurutnya, Gerindra tidak akan menjadikan Prabowo sebagai cawapres Jokowi karena pihaknya sudah pasti mengusung Prabowo jadi pesaing Jokowi di 2019.
"Kalau Prabowo jadi cawapres kita ini mengusung Prabowo untuk jadi Capres bukan cawapres. Jadi opsi itu jangan pernah dibahas lah," kata Riza saat dihubungi merdeka.com, Rabu (3/1).
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
Kata Riza, orang yang memilih Prabowo sebagai cawapres Jokowi adalah orang yang takut Jokowi akan dikalahkan oleh mantan Danjen Kopassus itu. Karena Prabowo seorang yang berpotensi untuk mengalahkan Jokowi.
"Ya orang yang berpikir menjadikan Prabowo sebagai Wapres itu berarti orang yang takut gitu loh Jokowi kalah. Jadi karena takut Jokowi kalah sebagian orang pengennya Prabowo jadi cawapresnya Jokowi ajalah," ujarnya.
"Prabowo orang yang berpotensi berpeluang melawan Pak Jokowi untuk menag cuman prabowo kan. Ya kenapa haru jadi Wapres kalau bisa jadi Capres gitu lih logika sederhananya," ungkapnya.
Sebagai kader, Riza ingin Prabowo maju di Pilpres 2019. Ia juga optimis Prabowo akan mengungguli Jokowi.
"Kami sebagai pengurus, sebagai kader itu meminta, memohon dan mendukung Pak Prabowo sebagai Presiden gitu loh itu maunya kita," tandasnya.
Untuk diketahui, dalam survei itu sekitar 66,9 persen responden menyatakan setuju jika Jokowi berpasangan dengan Prabowo. Kemudian 67 persen responden setuju Prabowo menjadi calon wakil presiden pendamping Jokowi. Hanya 28,4 persen yang setuju jika Prabowo menduduki posisi calon presiden dan Jokowi sebagai calon wakil presiden.
Baca juga:
PDIP akui ada desakan rakyat ingin duetkan Jokowi dengan Prabowo
Pertengahan Januari, PKS bakal umumkan capres untuk Pilpres 2019
'Publik enggak pernah disediakan calon pemimpin sesuai selera masyarakat'
PKS belum tentu dukung Prabowo di 2019, wacanakan Ahmad Heryawan
Fahri sebut netizen pusing calon presiden cuma Jokowi dan Prabowo