Gerindra Tegaskan Tetap Oposisi
Bagi Sodik, pertimbangan tidak bergabung dengan pemerintah adalah penolakan oleh para pendukung di akar rumput. Ditambah ada perbedaan visi antara Prabowo dan Jokowi. Terutama visi di bidang ekonomi.
Ketua DPP Partai Gerindra Sodik Mujahid menegaskan pernyataan Ketua Umum Prabowo Subianto tidak mengartikan partai berlambang garuda itu berubah haluan menjadi pendukung Presiden Joko Widodo. Kendati, Prabowo bilang siap membantu pemerintah.
Menurut Sodik, Prabowo yang berkewenangan bicara apakah ada tawaran dari Jokowi. Namun, sinyal yang diberikan mantan Danjen Kopassus itu, Gerindra tetap menjadi oposisi.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Kapan pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden? Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029 pada 20 Oktober mendatang.
-
Kenapa Prabowo Subianto dan Jenderal Dudung menggandeng tangan Jenderal Tri Sutrisno? Momen ini terjadi ketika ketiga jenderal tersebut sedang berjalan masuk ke dalam sebuah ruangan atau tempat digelarnya gala dinner seusai mengikuti rangkaian parade senja atau penurunan upacara bendera merah putih.
-
Bagaimana Prabowo dinilai akan meneruskan pemerintahan Jokowi? Sebagai menteri Presiden Jokowi, Prabowo kerap ikut rapat. Sehingga, Prabowo dinilai tinggal meneruskan pemerintahan Presiden Jokowi-Ma'rufA Amin.
-
Bagaimana Presiden Jokowi mengenalkan Prabowo Subianto sebagai Presiden Terpilih? Menlu Retno mengatakan bahwa Presiden Jokowi dalam setiap kesempatan dan acara selalu mengenalkan Prabowo Subianto selaku calon presiden terpilih.
"Kalau soal tawaran konkretnya yang berhak bicara adalah pimpinan kami. Tapi pimpinan kami juga sudah bilang bahwa kami di luar," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (15/7).
Dia meluruskan pernyataan Prabowo terkait siap membantu pemerintah. Sodik menjelaskan, maksudnya adalah siap bekerjasama membangun bangsa baik di posisi manapun. Kemungkinan bekerjasama pun, Sodik tidak menutup gabung dalam pimpinan di MPR.
"Bekerja samanya kan gitu. Bekerja sama dalam pengertian luas membangun bangsa. Jangan diartikan bekerja sama dalam artian sempit. pokok posisi yang baik adalah bekerja sama demi bangsa. Ya bukan bagi kabinet, bagi rezim," jelasnya.
Bagi Sodik, pertimbangan tidak bergabung dengan pemerintah adalah penolakan oleh para pendukung di akar rumput. Ditambah ada perbedaan visi antara Prabowo dan Jokowi. Terutama visi di bidang ekonomi.
"Ya salah satu pertimbangan (faktor pendukung). Tapi yang lebih mendasar sosl visi. Kami pada visi ini agak beda," kata Sodik.
"Pak Prabowo kan gitu kita ingin jaga kedaulatan ekonomi. kita berkolaborasi dengan asing oke. Tapi jangan membuat mereka kemudian sangat menguasai kita," jelasnya.
(mdk/fik)