Gerindra yakin PAN & PKS dukung Prabowo: Kita sudah seperti saudara
"Sangat tidak mungkin mereka itu akan pindah ke hati lain ya," kata Arief.
Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono optimis PKS dan PAN bakal berkoalisi dengan Gerindra mendukung ketua umum Prabowo Subianto jadi Capres 2019. Dia yakin bahwa PKS dan PAN tidak akan pindah ke koalisi lain.
"Kami percaya sama sahabat-sahabat partai kita yaitu partai PKS dan PAN, karena kami bertiga ini sudah seperti saudara ya. Artinya sama-sama berjuang untuk melakukan perubahan besar yang lebih baik bagi Indonesia. Artinya, sangat tidak mungkin mereka itu akan pindah ke hati lain ya," kata Arief kepada wartawan di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (11/4).
-
Mengapa Partai Gerindra didirikan? Pada awalnya, ide pendirian Partai Gerindra digagas oleh Fadli Zon dan Hashim Djojohadikusumo. Mereka ingin melindungi kesejahteraan rakyat ekonomi kelas bawah terhadap jerat sistem kapitalisme.
-
Siapa saja yang menggodok ide pendirian Partai Gerindra? Pada 2007, Ide Fadli dan Hashim itu pun digodok oleh Ahmad Muzani, M. Asrian Mirza, Amran Nasution, Halida Hatta, Tanya Alwi, dan Haris Bobihoe.
-
Apa jabatan Sudaryono di Partai Gerindra? Diketahui, sebelumnya Sudaryono merupakan asisten pribadi (aspri) Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto pada 2010 lalu. Tak hanya itu, Sudaryono merupakan Ketua DPD Gerindra Jawa Tengah.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Apa tanggapan Gerindra soal Ganjar yang tidak mau bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran? Reaksi Gerindra soal Ganjar Tak Ingin Bergabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran Baik bergabung dengan pemerintahan maupun menjadi oposisi adalah sikap yang sama-sama mulia.
-
Kapan Gerindra menanggapi pernyataan Ganjar yang tidak ingin bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran? Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman merepons, pernyataan Ganjar Pranowo yang menyatakan akan berada di luar pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Habiburokhman menyebut, hal tersebut merupakan hak dari Ganjar dan Partai Gerindra tak mungkin menghalangi.
"Artinya saya percaya dengan kawan-kawan di PKS dan PAN pasti akan mengusung pak Prabowo Subianto," tambahnya.
Dia juga optimis PKS dan PAN bergabung karena pimpinan partai menghadiri Rapat Koordinasi Nasional Gerindra hari ini di Bukit Hambalang Padepokan Garuda Yaksa, Bogor, Jawa Barat.
"Kenapa? Tadi hadir misalnya petinggi-petingginya komplit. (PKS) Ada pak Sohibul ada Sekjennya, (PAN) ada Pak Amien, Pak Zulkifli ada pak Eddy, dan juga tokoh tokoh masyarakat dan agama. Artinya saya yakin kawan-kawan saya di PAN dan PKS itu orang yang ingin melakukan perubahan bersama kami untuk Indonesia yang lebih baik," tutur Arief.
Lebih lanjut, Arief juga tak khawatir soal PAN dan PKS belum menyatakan sikap resmi mengusung Mantan Danjen Kopassus itu. Sebab partai pendukung Jokowi juga belum menyatakan sikap mengusung Joko Widodo. Menurutnya, sikap jelas para parpol pendukung dinyatakan saat sudah ada Cawapresnya.
"Pak Joko Widodo juga belum ada hitam di atas putih kok, emang udah ada? kan belum ada hitam di atas putih bahwa partai partai yang ada di pemerintah saat ini akan mengusung Jokowi, mana ada? kan belum ada. Karena belum ada cawapresnya," ujar Arief.
"Artinya tunggu saja, saya yakin kawan-kawan di PKS dan PAN akan sejalan dengan kita untuk melakukan perubahan besar dan kita bangkit dari keterpurukan bangsa ini untuk lebih baik, untuk berpihak kepada masyarakat Indonesia dibandingkan kepada negara negara asing ya atau tenaga kerja asing yang hari ini sangat disayang oleh pak Jokowi," tandas Arief.
Baca juga:
Presiden PKS dan ketum PAN hadiri Rakornas Gerindra di Hambalang
PKB sebut poros ketiga bubar jika PAN dan Demokrat dukung Jokowi
PDIP sambut baik sinyal PKB dan Demokrat merapat ke koalisi Jokowi
Idrus: Orang yang memahami keberhasilan Jokowi pelan-pelan merapat
Diplomasi soto Solo saat Sekjen PDIP bertemu Cak Imin