Golkar dan NasDem Absen, Parpol Koalisi Jokowi Kumpul Rayakan HUT Hasto
"Jadi ya orang tidak ada apa-apa. Pembahasan apa enggak ada," katanya.
Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Arsul Sani mengungkapkan tak ada pembahasan khusus terkait pertemuan yang dihadiri para sekjen partai pendukung pemerintah, Minggu (12/7) malam.
Arsul mengungkapkan, pertemuan pada saat itu, hanya sekadar makan bersama sekaligus perayaan ulang tahun ke 54 Sekjen Hasto Kristiyanto yang jatuh pada 7 Juli kemarin.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Mengapa Pak Jokowi diundang ke Apel Kader Partai Gerindra? Bapak Presiden diundang acara Apel Kader Partai Gerindra pada hari Sabtu, 31 Agustus 2024 Pukul 19.00 WIB. Rencana Bapak Presiden akan hadir dan memberi Sambutan
-
Kapan Golkar akan menyelesaikan penyusunan koalisi untuk Pilgub Banten? Airlangga menyebut partainya masih menyusun koalisi untuk Pilkada Banten 2024."Nanti kita susun," ucap dia.
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Apa yang menurut Puteri Komarudin, mengukuhkan komitmen Partai Golkar dalam mengawal pemerintahan Presiden Jokowi? “Dimana, hal tersebut mengukuhkan Partai Golkar selalu setia mengawal keberjalanan pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi. Untuk itu, kami pun berkomitmen untuk melanjutkan agenda pembangunan tersebut,” ungkap Puteri.
"Kami cuma merayakan hari ulang tahun buat Mas Hasto dan makan-makan. Setelah makan-makan abis itu langsung pulang," tutur Arsul saat dihubungi merdeka.com, Senin (13/7).
Dia pun menegaskan, tak ada pembahasan khusus pada momen pertemuan tersebut, termasuk soal kesepakatan maupun langkah politik.
"Jadi ya orang tidak ada apa-apa. Pembahasan apa enggak ada," katanya.
Sementara itu, Asrul menerangkan, ketidakhadiran Sekjen Partai NasDem dan Golkar pada pertemuan tersebut. Karena faktor mereka yang memang berhalangan hadir.
"Pak Sekjen Golkar sedang nengok anaknya di Akmil, sedangkan Pak Sekjen NasDem saya hubungi via WA call," terangnya.
Jaga Komitmen Koalisi
Senada dengan hal itu, Sekjen Partai Hanura Gede Pasek Suardika yang itu pada pertemuan turut membenarkan bahwa pertemuan itu bukan membahas spesifik terkait politik.
"Tidak ada yang spesifik. Hanya bagaimana merawat komitmen untuk mengawal pemerintahan Jokowi-MA sampai selesai terlebih menghadapi masalah kesehatan global yaitu Pandemi Covid 19," ujar Gede.
Perlu diketahui pada pertemuan itu selain Sekjen PPP Arsul Sani dan Sekjen Hanura Gede Pasek. Turut ikut hadir juga Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Sekjen Perindro Ahmad Rofiq.
Kemudian, Waketum PKB Hanif Dhakiri, Sekjen PKPI Verry Surya Hendrawan, dan Abdul Kadir Karding. Sedangkan untuk yang tak hadir di antaranya Golkar dan NasDem.
NasDem Tak Hadir
Pada kesempatan yang berbeda, Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali menjelaskan bahwa forum itu adalah pertemuan yang memang rutin dilaksanakan dan menjadi silaturahmi para sekjen masing-masing partai.
"Nah, Sekjen dari setiap partai koalisi itu rutin mereka melakukan pertemuan itu hampir sekitar dua minggu sekali atau sebulan sekali yang mewakili kapasitasnya sebagai sekjen, termasuk NasDem juga ada di situ," ujar Ahmad.
Kemudian, Dia menerangkan forum tersebut, bukanlah forum wajib sebagai pengambilan keputusan. Melainkan hanya sekadar diskusi berdasarkan kapasitas mereka sebagai sekjen partai.
Lanjutnya, jika pada pertemuan tersebut ada sekjen partai dari koalisi yang tidak hadir, untuk kemudian jangan diartikan adanya potensi perpecahan dalam tubuh koalisi.
"Itu silaturahmi, tidak ada potensi untuk saling meninggalkan. Apabila ada misalkan Golkar, NasDem tidak hadir, karena memang saat itu tidak ada, mungkin sedang sibuk. Jadi jangan menimbulkan spekulasi yang berlebih, apalagi itu forum lama forum sekjen ada sejak pak Jokowi kembali terpilih," ujarnya.
(mdk/rnd)