Golkar DKI: Tingkat Urgensinya di Mana Lakukan Musdalub?
Golkar DKI: Tingkat Urgensinya di Mana Lakukan Musdalub?. Ashraf menilai, Musdalub adalah sebagai bagian proses dinamika politik, namun harus dengan cara dan dengan aturan yang berlaku.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPD Partai Golkar DKI Jakarta Ashraf Ali menegaskan bahwa tak ada urgensinya untuk diselenggarakannya Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) Partai Golkar DKI Jakarta.
"Tingkat urgensinya dimana lakukan Musdalub? Menurut saya sekarang ini saatnya melakukan penataan di masa tenang menunggu keputusan sidang MK terkait hasil pileg," kata Ashraf di Jakarta, Selasa (9/7).
-
Bagaimana Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Golkar? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto mengelola potensi konflik di dalam Partai Golkar? Lanjut Dedi, Airlangga juga mampu merawat infrastruktur partai dengan mengelola potensi konflik yang baik.
-
Apa yang diklaim Airlangga sebagai pencapaian Partai Golkar? "Dengan demikian Partai Golkar mengalami kenaikan dan dengan Partai Golkar mengalami kenaikan, Partai Golkar juga yang mendukung Pak Prabowo dan Mas Gibran bisa berkontribusi kepada kemenangan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka," tutup Airlangga.
-
Apa alasan Nurdin Halid menilai Airlangga Hartarto layak memimpin Golkar? "Sangat layak, Erlangga memimpin Golkar," ujarnya kepada wartawan, Rabu (3/4). Nurdin mengaku di Pemilu 2024, Golkar perolehan kursi di DPR RI meningkat menjadi 102. Padahal di Pemilu 2019, Golkar hanya meraih 85 kursi. "Dari 85 kursi menjadi 102, itu tidak mudah. Sangat layak (memimpin kembali Golkar)," tuturnnya.
-
Siapa yang menyampaikan keinginan aklamasi untuk Airlangga Hartarto dalam memimpin Golkar? Untuk informasi, kabar adanya keinginan aklamasi dari DPD I dalam penunjukkan Airlangga kembali memimpin Partai Golkar disampaikan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Lodewijk F. Paulus.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
Ashraf menilai, Musdalub adalah sebagai bagian proses dinamika politik, namun harus dengan cara dan dengan aturan yang berlaku.
"Bersuara silakan, jangan memekakkan telinga, orang kan ada waktunya juga. Istilahnya kalau belum Magrib jangan pukul bedug dan jangan adzan dulu kan ada waktunya nanti, sekarang belum waktunya," tegasnya.
Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Provinsi DKI Jakarta itu pun menanggapi aksi unjuk rasa kader Partai Golkar yang menuntut penyelenggaraan Musdalub Partai Golkar DKI Jakarta terkait hasil Pileg 2019. Ashraf berpendapat, raihan kursi yang sudah didapat Partai Golkar di Pileg 2019 harus disyukuri.
"Saya kira harusnya kita semua bersyukur, dibanding partai lain, capaian Golkar masih bagus. Dan kalau ada aspirasi dari kader itu sah -sah saja. Tapi bukan bukan berarti baku hantam di dalam, berpartai kan ada fatsunnya, ngapain juga pakai demo-demo segala. Saya rasa Plt Ketua DKI kalau diajak bicara ok-ok saja kok," jelasnya.
Ashraf bahkan memuji kepemimpinan Plt Rizal Mallarangeng yang secara totalitas dan mengeluarkan seluruh potensi yang dimiliki ditengah turbulensi politik menerpa Partai Golkar. Sementara ada partai lain yang sulit bangkit saat mengalami turbulensi politik.
"Pak Rizal sudah berusaha maksimal dengan potensi yang ada beliau lakukan untuk Golkar DKI, di tengah turbulensi politik yang ada. Namun masalah keberhasilan kan kerja kolektif, tak elok disalahkan ke satu orang," ujarnya.
Sebelumnya, sekelompok massa yang tergabung dalam Kader Muda Partai Golkar (KMPG) menggelar aksi di depan Kantor DPD Partai Golkar Cikini, Jakarta Pusat, Senin (8/7). Mereka meminta DPP Partai Golkar mencopot Plt Partai Golkar DKI Jakarta Rizal Mallarangeng lantaran dinilai gagal memimpin Golkar DKI.
Koordinator Aksi R Lintang Fisutama meminta kepada Rizal Mallarangeng mundur dengan sukarela dan segera menyelenggarakan Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub).
"Kami ingin disampaikan ke Plt. Plt sendiri harus dengan ikhlas dengan legowo karena dengan ketidakmampuan beliau harus segera meletakkan jabatannya dan harus segera menyelenggarakan Musdalub," kata Lintang di Jakarta, Senin (8/7).
Menurut Lintang, DPD Partai Golkar DKI Jakarta tak ada kemajuan selama dipegang oleh Rizal. Misalnya, roda organisasi tidak berjalan sebagaimana mestinya di setiap tingkatan yang ada di DKI Jakarta.
"Terlalu lama Plt dan roda organisasi tidak berjalan. Partai golkar di DKI ini lemah, lemahnya kenapa? Yaitu Rizal Mallarangeng tidak menjalankan organisasi secara utuh," tandasnya.
Dukung Airlangga
Ashraf Ali menegaskan, dukungannya kepada Airlangga Hartarto untuk tetap menjadi ketua umum. Menurutnya, Airlangga terbukti mampu membawa Partai Golkar keluar dari masa-masa sulit dan mengkonsolidasikan mesin partai pada Pemilu serentak 2019.
"Pak Airlangga memang layak dipilih karena berhasil mempertahankan Golkar tetap nomor dua pada Pemilu 2019. Bahkan, layak untuk didukung kembali untuk menjabat ketua umum periode 2019-2024," kata Ashraf.
Dia memandang, partai beringin di bawah kepemimpinan menteri perindustrian tersebut berhasil memperoleh capaian positif di Pemilu 2019. Kemudian, Airlangga mampu menunjukkan bahwa Golkar memiliki ketahanan yang tinggi dalam menghadapi kesulitan sebesar apapun.
Ashraf menuturkan, partai Golkar seperti diterpa badai topan dan tsunami politik selama 5 tahun, dualisme dan banyak kasus lainnya. Dia mengibaratkan keadaan Golkar seperti pesawat di ketinggian tertentu yang mengalami turbulensi cuaca.
"Maka yang berperan adalah pilotnya. Kalau pilotnya piawai maka akan mendarat dengan mulus dan Pak Airlangga adalah pilot Partai Golkar yang andal, karena mengalami turbulensi, tidak memimpin dari awal dan menggantikan pilot sebelumnya, namun mampu menempati urutan kedua. Ini prestasi luar biasa," tandasnya.
Baca juga:
Klaim Didukung 400 DPD, Airlangga Bisa Jadi Ketum Golkar Secara Aklamasi
Demul Tantang Kubu Bamsoet Buktikan Klaim Dukungan 400 Pemilik Suara
DPP Golkar Tak Tutup Kemungkinan Pemilihan Ketua Umum Secara Aklamasi
Golkar DKI Tegaskan Tak Ada Urgensi Gelar Musdalub Ganti Rizal Mallarangeng
Suara Golkar Merosot, KMPG Desak DPD DKI Gelar Musdalub Ganti Rizal Mallarangeng
Hari ini, Bamsoet Terima Dukungan dari DPD Golkar Aceh, NTT dan Sulteng