Nurdin Halid Nilai Airlangga Hartarto Masih Layak Pimpin Golkar, Ini Alasannya
Nurdin Halid Nilai Airlangga Hartarto Masih Layak Pimpin Golkar, Ini Alasannya
Terkait wacana bergabungnya Presiden Joko Widodo ke Golkar, Nurdin menilai sangat bagus.
-
Mengapa Golkar ingin Airlangga memimpin lagi? Pasalnya, Airlangga dinilai berhasil dengan membawa Golkar berada di urutan kedua Pemilu 2024 dengan perolehan suara 15,28% 'Prestasi AH (Airlangga Hartarto) yang bisa naikkan elektabilitas Golkar tak bisa dibantah,' ujar Pengamat Politik Adi Prayitno, Jumat (29/3).
-
Siapa yang ingin Airlangga memimpin Golkar? Kendati begitu, mayoritas pengurus dan kader Partai Golkar menginkan Airlangga melanjutkan kepemimpinannya.
-
Siapa yang memimpin Golkar? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo yang memimpin jalannya KTT di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (6/9).
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
Nurdin Halid Nilai Airlangga Hartarto Masih Layak Pimpin Golkar, Ini Alasannya
Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Nurdin Halid menilai sosok Airlangga Hartarto masih sangat layak memimpin partai berlambang pohon beringin itu.
Perolehan suara di Pemilu 2024 menjadi alasan Nurdin Halid menilai Airlangga sangat mumpuni.
"Sangat layak, Erlangga memimpin Golkar," ujarnya kepada wartawan, Rabu (3/4).
Nurdin mengaku di Pemilu 2024, Golkar perolehan kursi di DPR RI meningkat menjadi 102. Padahal di Pemilu 2019, Golkar hanya meraih 85 kursi.
"Dari 85 kursi menjadi 102, itu tidak mudah. Sangat layak (memimpin kembali Golkar)," tuturnnya.
Mantan Calon Gubernur Sulsel ini menegaskan Golkar adalah partai berpengalaman dan lama.
"Dan Golkar sudah bertekad tidak ingin menerima campur tangan orang luar. Golkar adalah partai lama dan berpengalaman, berbagai goncangan telah dihadapi dan kita lolos dari goncangan itu," tegasnya.
Terkait wacana bergabungnya Presiden Joko Widodo ke Golkar, Nurdin menilai sangat bagus. Hanya saja, Nurdin kembali menegaskan sosok yang layak memimpin Golkar masih Airlangga.
"Pak Jokowi bergabung dengan Golkar hal yang bagus. Tapi tunggu dulu, beliau ingin bergabung dengan Golkar dengan tangan terbuka sangat menerima, karena beliau sangat dekat dengan Golkar," ucapnya.
Terkait Pilgub Sulsel, Nurdin memastikan tidak akan maju. Padahal Nurdin Halid masuk dalam lima nama mendapatkan surat tugas dari Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto untuk maju di Pilgub Sulsel.
Nurdin mengaku ingin memberikan kesempatan kepada kader Golkar Sulsel yang masih muda untuk bertarung di Pilgub Sulsel. Setidaknya ada tiga nama kader Golkar disebut Nurdin layak maju di Pilgub Sulsel
"Pilgub Sulsel biarlah yang muda-muda. Saya berikan kesempatan yang muda-muda," tuturnya.
Nurdin menyebut tiga nama kader Golkar Sulsel yang layak maju di Pilgub yakni eks Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin, Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani, dan Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan. Ia menyebut saat ini Sulsel membutuhkan pemimpin muda.
"Walaupun survei di atas, tapi (kasih) yang muda-muda lah. Kalau saya mau (maju Pilgub Sulsel), pasti saya dapat Golkar. Tapi saya menyadari dibutuhkan pemimpin muda," kata Nurdin.
Sementara terkait pertemuannya dengan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, Nurdin mengaku hal tersebut adalah hal biasa. Nurdin menilai sebagai tokoh Sulsel.
"Pak Andi Amran tokoh yang berkepentingan nasional. Dia sebagai orang Sulsel, saya berdiskusi dengan beliau soal Indonesia lebih baik," sebutnya.
Sekadar diketahui, di Pemilu 2024, Nurdin Halid lolos ke DPR RI. Ia memperoleh 70.681 suara di daerah pemiliha (dapil) II Sulsel.
Di Pilgub 2018, Nurdin Halid maju bertarung dan berpasangan Aziz Qahar Muzakkar. Hanya saja, Nurdin Halid hanya meraih suara terbanyak kedua di Pilgub Sulsel di bawah pasangan Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman.