Didorong Ambil Alih Kursi Ketum Golkar, Luhut: Lihat Sajalah
Kepemimpinan Airlangga diguncang melalui desakan Munaslub. Luhut didukung untuk maju di pemilihan Ketum.
Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar Luhut Binsar Pandjaitan didukung ambil alih kursi Ketua Umum Golkar.
Didorong Ambil Alih Kursi Ketum Golkar, Luhut: Lihat Sajalah
Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar Luhut Binsar Pandjaitan didukung ambil alih kursi Ketua Umum Golkar. Menjawab kabar tersebut, Luhut yang juga menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) mengaku tidak terlalu mengurusi dinamika internal partai berlambang pohon beringin tersebut. "Lihat sajalah. Saya tuh enggak terlalu urusin itu kok," kata Luhut di Jakarta, Senin (24/7).
Dia juga tidak menjawab secara detail mengenai dukungan kepada dirinya, jika musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) Golkar digelar dalam waktu dekat.
"Lihat nanti lah," ujarnya singkat.
Sebelumnya diberitakan, Waketum Organisasi Sayap DEPINAS SOKSI Lawrencen TP Hasibuan bersama sejumlah eksponen lainnya berkumpul di Hotel Sultan, Rabu (12/7) untuk menuntut pelaksanaan Munaslub.
Turut hadir sejumlah kader senior Golkar seperti Anggota Dewan Pakar Partai Golkar sekaligus Anggota DPR RI Ridwan Hisjam hingga tokoh MKGR, Zainal Bintang.
Lawrence menyebut sikap Golkar di bawah kepemimpinan Airlangga tidak jelas untuk menghadapi 2024. "Kami prihatin lihat keadaan Golkar hari ini. Golkar di dalam munas, rapim, sudah putuskan Ketumnya Pak Airlangga jadi capres, tapi sampai saat ini posisi tidak jelas. Tapi beliau selalu katakan di mana-mana, sabar tunggu waktunya," kata Lawrence. Selain itu, alasan pihaknya mendesak Munaslub lantaran elektabilitas Golkar yang menurun drastis.
"Maaf kita ini semua orang yang sehat, nalar, waras, dan bisa melihat fakta analisis keadaan dan punya harapan. Golkar partai besar jangan sampai turun jadi menengah apalagi kecil. Kita lihat survei Golkar berbagai lembaga udah turun nomor 4 atau 5. Di 2024 bisa turun lagi 5, 6, 7 jadi partai guram (suram) Kami tidak ingin itu," imbuh dia.
Airlangga merespons desakan Munaslub. Dia menegaskan bahwa tidak akan ada Munaslub. "Tidak ada, tidak akan ada," kata Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (13/7). Airlangga menyatakan, Golkar masih solid sesuai keputusan rapat kerja nasional. Keputusan Rakernas itu adalah memberikan mandat penuh kepada Airlangga untuk menentukan siapa capres, cawapres, dan koalisi yang akan Golkar pilih untuk Pilpres 2024.
"kita sudah rakernas dan itu selesai, mekanismenya selesai," jelasnya. Airlangga lalu disinggung mengenai Luhut Binsar Pandjaitan dan Bambang Soesatyo yang cocok jadi ketum Golkar. Dia menyebut, jika berminat memimpin Golkar maka silakan maju di musyawarah nasional tahun 2024. "Ya itu tadi saya katakan, kan tidak ada (munaslub), munas 2024, silakan kalau berminat jadi ketua umum Golkar ke 2024," pungkasnya.
Sementara itu, Dewan Etik Golkar telah memanggil Lawrence Siburian terkait wacana munaslub. Dia juga menyebut Dewan Etik telah menyampaikan masukan dan saran agar polemik yang berkembang saat ini tidak memberikan dampak buruk bagi Partai Golkar.