Senior Golkar Ingin Airlangga Diganti: Luhut Paling Punya Kapasitas Jadi Ketum
Menurutnya, karena waktu yang sangat mepet dengan Pemilu 2024, maka Luhut yang menjadi prioritas.
Luhut dinilai memiliki latar belakang kuat, kemampuan dan manajemen yang baik.
Senior Golkar Ingin Airlangga Diganti: Luhut Paling Punya Kapasitas Jadi Ketum
Senior Partai Golkar mempertimbangkan menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) untuk mengganti Airlangga Hartarto sebagai ketua umum.
Nama Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dinilai sebagai orang yang paling punya kapasitas untuk mengganti Airlangga.
"Dari analisis kita yang punya kapasitas untuk menjadi ketua umum tersebut kita jatuhkan pilihan kita pada Pak Luhut, karena situasi yang sudah sangat singkat tentu kami punya kriteria untuk menilai itu," kata Wakil Ketua Umum DEPINAS SOKSI Lawrence T.P Siburian ketika dihubungi, Selasa (25/7).
merdeka.com
Luhut dinilai memiliki latar belakang kuat, kemampuan dan manajemen yang baik.
Selain itu Luhut memiliki pengaruh, jaringan yang kuat.
Menurut Lawrence, ada sejumlah tokoh yang punya kapasitas juga sebagai ketua umum seperti Bahlil Lahadalia, Agus Gumiwang Kartasasmita, dan Bambang Soesatyo. Tetapi, karena waktu yang sangat mepet dengan Pemilu 2024, maka Luhut menjadi prioritas dengan segala kekuatan dan pengaruhnya itu. "Hanya saja, kita melihat dalam situasi yang sangat sempit ya, maka kita memprioritaskan, maka kita memberi prioritas pada Pak Luhut," katanya.
Wacana Munaslub ini sesungguhnya sudah bergulir sejak Juli tahun lalu.
Tetapi para senior tetap memberikan kesempatan kepada Airlangga. Hanya saja, Airlangga dinilai mengecewakan karena tidak jelas arah pencapresan dan koalisi. Elektabilitasnya sebagai calon presiden juga tidak meningkat.
merdeka.com
"Ini kami sudah diskusikan satu tahun lalu harusnya kita lakukan Munaslub, satu tahun lalu itu bulan Juni Juli tahun lalu harusnya Munaslub, tetapi kami undur satu tahun sampai sekarang bulan Juli, karena kami masih ingin memberi kesempatan pada Pak Airlangga," jelas Lawrence.
merdeka.com
Dukungan Munaslub dinilai mengalir dari pengurus di daerah. Tetapi banyak ketua DPD yang bungkam lantaran khawatir nasibnya menjadi calon legislatif diganggu. "Begini, soal DPD sama DPP, ini kan mereka tuh tutup mulut semua, diam. Karena mereka itu takut dicoret pencalonannya menjadi anggota legislatif maupun di pusat maupun di daerah. Begitu juga yang mau mencalonkan diri menjadi gubernur, wakil gubernur, bupati, wali kota. Takutnya tidak direkomendasikan oleh DPD-nya masing-masing. Jadi cuma tutup mulut," jelas Lawrence.
Ia pun membantah wacana Munaslub karena momentum yang pas dengan pemeriksaan Airlangga di Kejaksaan Agung. Menurut Lawrence, tidak ada hubungannya sama sekali. "Kebetulan saja ini kita sudah putuskan harus Munaslub, tahu-tahu kasusnya dia ada. Jadi kebetulan saja," ucapnya.