Golkar Bicara Proses Pencalonan Pilkada 2024 Usai Airlangga Mundur dari Ketum
Golkar menyatakan Airlangga sudah merekomendasikan kepada 22 bakal calon gubernur dan wakil gubernur untuk ikut kontestasi Pilkada 2024.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia Tandjung menegaskan partainya siap menghadapi Pilkada 2024. Doli memastikan proses pencalonan kepala daerah baik kader maupun bukan kader Golkar tidak terganggu setelah Airlangga Hartarto mengundurkan diri sebagai ketua umum.
"Proses menghadapi Pilkada terutama ini buat bapak-bapak dan ibu-ibu yang selama ini berinteraksi dengan Partai Golkar dalam proses pencalonan apakah itu kader Partai Golkar atau kader partai lain insyaAllah tidak terganggu. Bapak-bapak atau ibu-ibu tetapkan bisa didukung dan dicalonkan Partai Golkar," kata Doli saat konferensi pers di DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli Murni, Slipi, Jakarta Barat, Minggu (11/8).
Plt Ketum Diharapkan Melanjutkan Rekomendasi Airlangga di Pilkada
Doli menegaskan rekomendasi Partai Golkar untuk bakal calon kepala daerah yang ditandatangani Airlangga Hartarto seharusnya tidak berubah. "Karena kan kita sudah ada kemarin yang saya sebutkan ada 22 calon gubernur dan wakil gubernur dan kemudian ada 321 sudah per 2 malam yang lalu itu yang sudah kita terbitkan surat keputusannya. Berarti tinggal ada sisa lagi. Mudah-mudahan dengan mundurnya Pak Airlangga itu tidak mengganggu," ujar Doli.
Doli meyakini teman-teman DPP dan juga DPD Provinsi, Kabupaten, Kota merespon positif, secara konstruktif dalam konteks tetap menjaga keutuhan dan soliditas Partai Golkar Terutama menghadapi Pilkada terkait keputusan pengunduran diri Airlangga.
"Mudah-mudahan nanti siapapun yang ditunjuk, yang disepakati oleh forum pleno sebagai pelaksana tugas ketua umum ini akan melanjutkan apa yang sudah diputuskan dan kemudian sudah dipimpin dan dibimbing oleh Pak Airlangga partai ini mudah-mudahan tidak akan banyak perubahan. Karena toh, selama ini kami-kami yang ada di wakil ketua umum ini dan di DPP ini kan semuanya satu barisan taat, loyal terhadap institusi ketua umum, loyal dan taat terhadap institusi partai Golkar," kata Doli.
Mekanisme Kepengurusan Golkar
Menurut Doli, kepemimpinan Partai Golkar bersifat kolektif kolegial sehingga apabila ketua umum berhalangan tugas-tugasnya diambil alih wakil ketua umum bidang masing-masing. Kemudian DPP Partai Golkar menggelar rapat pleno untuk memustukan pelaksana tugas ketua umum dan Waktu musyawarah nasional dan musyawarah nasional luar biasa.
"Jadi secara de facto sekarang DPP Partai Golkar itu diurusi para wakil ketua umum berdasarkan bidangnya masing-masing. Nah tinggal secara de jure nanti pada saat rapat pleno dilaksanakan kita akan menetapkan, menerima surat pengunduran diri itu dan kemudian otomatis secara de facto dan de jure pak Airlangga Hartarto sudah dinyatakan mundur secara tetap dan tidak lagi menjadi ketua umum," ujar Doli.
Doli mengatakan, dalam rapat pleno itu akan ditetapkan dibahas siapa yang akan menjadi pelaksana tugas ketua umum sampai nanti musyawarah luar biasa dilaksanakan
"Kita punya 11 wakil ketua umum, nah tentu wakil ketua umum ini nanti akan dimusyawarahkan di dalam rapat pleno untuk ditetapkan menjadi pelaksana tugas ketua umum DPP Partai Golkar," kata Doli.
Airlangga Mundur
Sebelumnya diberitakan, Airlangga menyatakan mundur sebagai ketua umum Partai Golkar sejak Sabtu 10 Agustus 2024.
"Saya menyatakan pengunduran diri sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar. Pengunduran diri ini terhitung sejak semalam, yaitu Sabtu 10 Agustus 2024," kata Airlangga melalui video diterima redaksi dari DPP Partai Golkar, Minggu (11/8).
Airlangga mengaku sudah mempertimbangkan keputusan tersebut. Alasannya, demi menjaga keutuhan Partai Golkar dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan terjadi dalam waktu dekat.
Airlangga memastikan, sebagai partai besar yang matang dan dewasa, DPP Partai Golkar akan segera menyiapkan mekanisme organisasi sesuai dengan ketentuan AD/ART organisasi yang berlaku.
Airlangga berharap, Partai Golkar bisa terus maju dan berkarya. Selanjutnya mekanisme pergantian ketua umum mengikuti aturan kepartaian yang berlaku.
“Hiduplah Golangan Karya! Semoga Tuhan selalu melindunginya,” Airlangga menutup.