Golkar: Kalau tak cukup bukti, Sudirman Said nanti bisa dilaporin
Golkar hingga kini belum bersikap atas pelaporan Setya Novanto ke MKD DPR.
Ketua Komisi III DPR Aziz Syamsuddin enggan berkomentar banyak terkait pengaduan Menteri ESDM Sudirman Said karena Ketua DPR Setya Novanto meminta jatah ke Freeport dengan membawa nama Jokowi. Aziz justru beranggapan bahwa Sudirman bisa dilaporkan balik.
"Kan itu baru pengaduan. Pengaduan kan bisa dilihat dulu, pengaduan itu cukup bukti atau tidak. Kalau enggak cukup bukti, Sudirman Said nanti bisa dilaporin. Otomatis (melaporkan Sudirman ke penegak hukum). Mau enggak mau, dia kan buat keterangan palsu," kata Aziz di Kompleks Parlemen DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (17/11).
Wakil Ketua Umum Partai Golkar kubu Munas Bali ini juga enggan menjawab sikap partainya terkait kasus ini. Dia hanya menunggu hasil pemeriksaan yang dilakukan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).
"Belum tahu, kan lagi diperiksa, lagi dilaporin, mana kita tahu," tukasnya.
Seperti diketahui sebelumnya, Sudirman menyatakan bahwa anggota DPR tersebut menjanjikan suatu cara penyelesaian tentang kelanjutan kontrak PT Freeport Indonesia dan meminta agar PT Freeport Indonesia memberikan saham yang disebutnya akan diberikan pada Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Sudirman juga menjelaskan bahwa seorang aggota DPR tersebut juga meminta agar diberi saham suatu proyek listrik yang akan dibangun di Timika. Selain itu dia juga meminta PT Freeport Indonesia menjadi investor sekaligus off taker (pembeli) tenaga listrik yang dihasilkan dari proyek tersebut.
Sudirman menjelaskan dengan dalih menjadi penghubung agar proposal tersebut disetujui pemerintah, oknum tadi meminta 20 persen dengan rincian 11 persen akan diberikan kepada Presiden Joko Widodo dan 9 persen sisanya untuk Wakil Presiden Jusuf Kalla. Setnov dianggap mencatut nama Presiden dan Wakil Presiden untuk meminta 20 persen saham perseroan dan 49 persen saham proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Urumuka, di Papua.
Baca juga:
Diancam mosi tidak percaya, Setya Novanto hanya tersenyum
Usut pencatutan nama Jokowi, KPK tunggu laporan pemerintah
Setnov catut nama Jokowi, pimpinan DPR bilang 'sakitnya di sini'
Pencatutan nama Jokowi, Setnov harus mundur selama diperiksa MKD
Soal pemanggilan MKD, Setya Novanto pilih konsentrasi pimpin DPR
Akui ketemu bos Freeport, Setnov berdalih bela kepentingan rakyat
Desmond ajak anggota DPR beri mosi tak percaya ke Setnov
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Kenapa Prabowo Subianto dan Jenderal Dudung menggandeng tangan Jenderal Tri Sutrisno? Momen ini terjadi ketika ketiga jenderal tersebut sedang berjalan masuk ke dalam sebuah ruangan atau tempat digelarnya gala dinner seusai mengikuti rangkaian parade senja atau penurunan upacara bendera merah putih.
-
Kapan Jokowi memanggil dua menteri PKB tersebut? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Apa yang dilakukan Menhan Prabowo Subianto bersama Kasau Marsekal Fadjar Prasetyo? Prabowo duduk di kursi belakang pesawat F-16. Pilot membawanya terbang pada ketinggian 10.000 kaki.
-
Kapan Sandiaga Uno menyampaikan pesan ini kepada para calon Gubernur dan Wakil Gubernur di Pilkada Jakarta? Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang juga Mantan Wakil Gubernur Jakarta, Sandiaga Uno, mengingatkan kepada para pasangan calon (Paslon) gubernur dan wakil gubernur di Pilkada Jakarta untuk membenahi permasalahan biaya hidup rakyat.
-
Apa saja yang diresmikan Jokowi di Sulawesi Barat? "Juga pembangunan 3 ruas jalan sepanjang 22,4 kilometer yang ditangani dengan Inpres Jalan Daerah," ucap Jokowi.