'Golkar lebih baik tidak di KMP dan KIH, tapi fokus Pemilu 2019'
Jika ada sekelompok tetap ngotot mempersoalkan posisi Partai Golkar adalah pemikiran yang sempit.
Kisruh perpecahan tubuh Partai Golkar mulai mereda. Perwakilan dari dua kubu telah berunding di Kantor DPP Partai Golkar dan akan dimatangkan kembali besok pada tanggal 8 Januari 2014.
Mantan Ketua DPP Partai Golkar Hajriyanto Y. Thohari mengatakan, sebetulnya soal posisi Partai Golkar di depan pemerintah tidak perlu menjadi ganjalan. Apakah akan berada dan mendukung pemerintah atau tetap berada di luar tergabung dalam Koalisi Merah Putih.
"Sebetulnya soal posisi PG di depan pemerintah tidak perlu menjadi ganjalan. Jika kedua kubu itu mau mencari jalan keluar dengan sungguh-sungguh pastilah akan ditemukan," kata dia saat dihubungi, Jakarta, Rabu (24/12).
Inisiator Munas kompromi itu menambahkan, jika ada sekelompok tetap ngotot mempersoalkan posisi Partai Golkar adalah pemikiran yang sempit.
"Pasalnya, pilihannya bukan hanya sekadar di dalam atau di luar pemerintah, atau tetap di KMP atau di KIH. Itu pandangan yang terlalu miyopic (sempit)," jelasnya.
Hajriyanto menegaskan, masih ada alternatif yang lain selain dua pilihan apakah tetap berada di KMP atau bergabung dalam KIH. Yaitu apa yang disebut dengan alternatif jalan ketiga.
"Jalan ketiga atau the third way itu jalan di mana PG mengikuti jalan konstitusi, yaitu mentaati saja apa yg diatur dalam UUD 1945. Tidak di KIH dan tidak di KMP. Tidak bergabung dengan pemerintah dalam koalisi pendukung pemerintah dan juga tidak menjadi oposisi di parlemen," bebernya.
Bukan hal negatif bilamana Partai Golkar tidak berada dalam KMP dan KIH. Hajriyanto menyatakan, Golkar akan menjadi partai yang lebih bebas dan leluasa untuk mengartikulasikan konsep dan pandangan politiknya. Golkar lebih bisa berkonsentrasi menghadapi Pemilu 2019.
"Golkar tidak akan mengganggu pemerintah dan pemerintah juga jangan sekali-sekali mengganggu dan merayu Golkar," tandasnya.
Baca juga:
4 Perbedaan visi ini bikin dua kubu di Golkar sulit rukun
Kubu Ical tolak bawa Golkar keluar dari KMP
Ada aksi gebrak-gebrak meja di perundingan dua kubu Golkar
Kubu Ical dan Agung alot tentukan arah koalisi Golkar
Kubu Ical & Agung sepakat Golkar pecah hanya di tingkat pusat
Kubu Ical: KMP akan menjadi mitra pemerintah!
Cicip: Kalau dua-duanya deadlock, ini partai bubar dong!
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Partai apa yang menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.