Golkar Nilai Wajar PDIP Pemenang Pemilu Ingin Jatah Menteri Terbanyak
Golkar Nilai Wajar PDIP Pemenang Pemilu Ingin Jatah Menteri Terbanyak. Anggota Komisi VIII DPR ini juga menegaskan partainya siap jika memang diminta Jokowi menyiapkan portofolio menteri dari partainya. Semua nama calon menteri dari partai beringin juga sudah ada ditangan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menilai wajar jika PDIP meminta jatah kursi menteri lebih banyak pada presiden terpilih Joko Widodo atau Jokowi. Sebab, kata dia, PDIP adalah partai pemenang Pemilu 2019.
"Sebagai partai pemenang pemilu dan partai pendukung koalisi Jokowi-Kiai Ma'ruf Amin wajar jika menginginkan lebih banyak. Itu kan proporsionalitas saja. Namun semuanya dikembalikan kepada Pak Jokowi sendiri," kata Ace pada wartawan, Jumat (9/8).
-
Kapan Prabowo tiba di Kantor DPP Partai Golkar? Prabowo tiba sekitar pukul 17.00 WIB dengan mengenakan pakaian berwarna hitam dan celana berwarna hitam.
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Mengapa Pak Jokowi diundang ke Apel Kader Partai Gerindra? Bapak Presiden diundang acara Apel Kader Partai Gerindra pada hari Sabtu, 31 Agustus 2024 Pukul 19.00 WIB. Rencana Bapak Presiden akan hadir dan memberi Sambutan
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
Namun, Ace mengingatkan susunan kabinet adalah hak prerogatif presiden. Dia yakin Jokowi akan tetap objektif dalam memilih menteri.
"Partai Golkar sendiri sangat percaya bahwa Pak Jokowi memiliki penilaian yang sangat obyektif untuk memilih mana figur yang tepat dalam membantu beliau untuk mengisi portofolio kabinet yang dibutuhkan bangsa ini," ungkapnya.
"Presiden Jokowi tentu tahu mengetahui mana figur-figur yang memiliki kompetensi, integritas, kemampuan managerial dan bertindak cepat dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang perlu diambil keputusannya," sambungnya.
Anggota Komisi VIII DPR ini juga menegaskan partainya siap jika memang diminta Jokowi menyiapkan portofolio menteri dari partainya. Semua nama calon menteri dari partai beringin juga sudah ada di tangan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
"Nama-nama tersebut sudah ada di kantong Ketua Umum Partai Golkar, Pak Airlangga Hartarto," ucapnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrasi Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri secara terang-terangan meminta jatah kursi menteri pada presiden terpilih Joko Widodo atau Jokowi. Mega ingin partainya mendapatkan jatah kursi lebih banyak dari partai lainnya yang mendukung Jokowi di Pilpres 2019.
Minta jatah secara terang-terangan yang dilakukan Megawati awalnya ketika ia menyinggung sempat ditawari jatah menteri untuk PDIP sebanyak 4 kursi. Tawaran itu pun ia tolak mentah-mentah.
"Jangan Ibu Mega karena sudah menang ada wakil saya kasih cuma empat. Eeeeeeh emoh (tak mau)," kata Mega sembari mengibaskan tangan menandakan penolakan.
Presiden Jokowi langsung merespons permintaan Mega terkait jumlah menteri dari PDIP di kabinetnya.
"Menjawab Ibu Mega soal menteri, yang katanya jangan empat dong. Kan kalau yang lain dapat dua dan PDIP dapat 4. Kan sudah 2 kali (periode). Kalau yang lain tiga menteri, PDIP belum tentu juga," tutur Jokowi disambut tawa peserta Kongres.
"(Menteri) PDIP pasti yang terbanyak. Jaminannya saya," tegas Jokowi.
(mdk/eko)