'Golkar terpecah masih mengerikan, getarannya lebih dari Sukhoi'
Kubu Ical dan Agung meski berseteru diyakini tetap menang.
Partai Golkar akhirnya rujuk usai kisruh dua kubu melalui Silaturahmi Nasional (Silatnas) di Gedung Graha Widya Bhakti II, DPP Partai Golkar, Jakarta. Ratusan kader berkumpul dengan suasana hangat.
Ketua DPP Golkar Tantowi Yahya versi Munas Bali menyebut, kisruh Golkar tidak membuat partainya hancur. Justru tetap mengerikan bagi lawan.
"Saya sering dapat bisikan, Golkar itu susah dilawan, pecah saja masih mengerikan. Terbelah dua saja, efek getarnya lebih dahsyat dari pesawat Sukhoi," kata Tantowi di lokasi, Minggu (1/11).
Politisi Golkar lainnya, Nurdin Khalid menegaskan, Silatnas ini membuktikan bahwa kedua kubu sudah islah demi kemenangan Pilkada Serentak pada 9 Desember nanti. Pelbagai usaha rujuk sebenarnya kerap dilakukan kedua kubu.
"Sejak perselisihan kami menggunakan azas Partai Golkar yang pertama yakni Demokrasi Pancasila yakni musyawarah mufakat. Jika tidak tercapai maka gunakan asas ketiga yakni ke gotong royong," ujar Nurdin.
Menurut Nurdin, kubu Aburizal Bakrie dan Agung Laksono meski berseteru diyakini tetap menang. Ini tercatat dari 246 calon peserta Pilkada Serentak, 45 persen diprediksi menang.
"Target kami sebenarnya 55 persen," ungkapnya.
Di sisi lain, Nurdin menegaskan putusan Mahkamah Agung (MA) terkait perseteruan tentu membuat kedua kubu senang. Sebab, putusan itu penting bagi Partai Golkar.