Golkar usul ambang batas parlemen naik antara 5 sampai 10 persen
Golkar usul ambang batas parlemen naik antara 5 sampai 10 persen. Partai Golkar mengusulkan angka Parliamentary Threshold atau ambang batas parlemen Pemilu 2019 sebesar 5-10 persen. Sekjen Partai Golkar Idrus Marham mengatakan tujuan dari usulan angka ambang batas itu adalah penguatan sistem presidensial.
Partai Golkar mengusulkan angka Parliamentary Threshold atau ambang batas parlemen Pemilu 2019 sebesar 5-10 persen. Sekjen Partai Golkar Idrus Marham mengatakan tujuan dari usulan angka ambang batas itu adalah penguatan sistem presidensial.
"Prinsip dasar partai Golkar adalah bahwa revisi UU bidang politik diarahkan pada konsolidasi demokrasi dan penguatan sistem Presidential. Dan karena itu kita ingin agar supaya 1. Parliamentary threshold itu antara 5-10 persen," kata Idrus di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Senin (16/1).
Partai Golkar juga akan berkonsultasi dengan Mahkamah Konstitusi terkait besaran ambang batas parlemen itu. Sebab, MK telah mengeluarkan keputusan terkait hal itu.
"Di samping itu juga karena ada keputusan MK yang lalu maka partai Golkar akan melakukan konsultasi dengan pimpinan MK, dan kita telah meminta waktu," terangnya.
Selain itu, pihaknya tidak masalah dengan usulan pemerintah tentang ambang batas pencalonan pasangan calon presiden dan wakil presiden sebesar 20 persen atau 25 persen suara sah nasional. Sikap Golkar terkait ambang batas pencalonan Presiden telah dimasukkan dalam Daftar Inventaris Masalah (DIM) RUU Pemilu.
"Saya kira itu yang ada selama ini. Tetapi bagi partai Golkar ya kita setuju semua itu dan persoalan berapa jumlahnya 20 persen 25 persen atau seperti yang diusulkan Pemerintah itu juga bagi Golkar tidak ada masalah," kata Idrus di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Senin (16/1).
Menurutnya, Partai Golkar ingin memastikan calon yang terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden mendapatkan dukungan kuat dari lembaga parlemen. Untuk itu, pihaknya mendorong agar partai-partai yang duduk di parlemen adalah partai yang bisa mengusung pasangan calon presiden dan wakil presiden.
"Nah bagi partai Golkar secara prinsipil adalah bagaimana agar supaya calon ini lebih awal kita konsolidasikan sehingga nanti siapa pun yang menang dari calon yang ada itu dapat dipastikan bahwa dukungannya dari parlemen itu kuat," terangnya.