Gus Solah nilai Mahfud MD lebih cocok jadi cawapres Jokowi ketimbang TGB
Nama mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD disebut-sebut memiliki peluang besar menjadi cawapres Jokowi. Mantan orang kepercayaan Gus Dur itu dinilai lebih cocok jadi cawapres Jokowi ketimbang TGB Zainul Majdi.
Nama mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD disebut-sebut memiliki peluang besar menjadi cawapres Jokowi. Mantan orang kepercayaan Gus Dur itu dinilai lebih cocok jadi cawapres Jokowi ketimbang TGB Zainul Majdi.
Sebabnya, Mahfud MD memiliki rekam jejak yang dapat melengkapi Jokowi, ketimbang TGB yang memiliki rekam jejak hampir sama dengan Jokowi.
-
Kapan Jokowi memanggil dua menteri PKB tersebut? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Kapan Mahfud Md diumumkan sebagai cawapres Ganjar Pranowo? Tepat pada Rabu 18 Oktober 2023, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri secara resmi mengumumkan Mahfud Md menjadi calon wakil presiden (cawapres) pendamping calon presiden (capres) Ganjar Pranowo.
-
Apa pesan Mahfud MD kepada Pangdam, Bupati, dan Wali Kota? Untuk itu Mahfud berpesan kepada Pangdam, Bupati, Wali Kota agar tidak menjemput dan menjamunya setiap ke daerah.
-
Apa yang Mahfud MD soroti dalam debat cawapres? Dalam kesempatan Debat Capres dan Cawapres yang berlangsung pada Minggu (21/01/2024) lalu, cawapres nomor urut 03 yaitu Mahfud MD soroti deforestasi hutan di Indonesia yang mencapai 12,5 juta hektare.
-
Sikap apa yang akan Mahfud MD pertahankan jika terpilih menjadi Wakil Presiden? Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD berkomitmen tetap sikap tegas dan idealis apabila nantinya terpilih menjadi wakil presiden RI mendampingi Ganjar Pranowo tahun 2024-2029.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
"Kalau TGB pengalamannya sebagai gubernur. Kalau Mahfud kan pengalamannya pernah sebagai menteri, sebagai ketua mahkamah konstitusi dan DPR. Jadi Mahfud lebih memahami masalah secara nasional, nah kalau TGB lebih memahami banyak masalah tapi dalam lingkup yang sempit," kata pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng Jombang, KH Salahuddin Wahid atau akrab dipanggil Gus Solah, Selasa (17/7).
Adik Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur ini menambahkan, persoalan penegakan hukum juga perlu mendapat perhatian lebih dari pemerintahan terpilih mendatang. Karena itu, Mahfud MD bisa lebih membantu Jokowi jika nantinya terpilih kembali pada Pilpres 2019.
"Masalah hukum menurut saya yang paling penting itu masalah penegakan hukum. Ini juga pernah saya sampaikan ke Jokowi ketika menjadi calon presiden, ada 4 masalah yang menurut saya mendapat perhatian. Yang pertama yaitu penegakan hukum termasuk korupsi, kedua reformasi birokrasi, ketiga pemerataan pembangunan dan pendidikan," katanya.
Selain itu, menurut Gus Solah, Mahfud MD akan lebih bisa diterima umat Islam di Indonesia ketimbang TGB yang kini menjabat Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB). Hal itu jika merujuk pada mayoritas umat Islam yang sebagian besar merupakan anggota Nahdlatul Ulama (NU).
"Saya pikir Mahfud sebagai perwakilan warga NU yang dianggap menjadi mayoritas umat Islam di Indonesia. Sedangkan TGB berasal dari Nahdlatul Wathan. Secara ajaran sama, cuma secara organisasi saja yang berbeda," katanya.
Presiden Joko Widodo mengatakan telah mengantongi sejumlah nama yang bakal menjadi calon wakil presiden untuk mendampinginya pada Pilpres 2019 mendatang. Dua di antaranya yaitu mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD dan Gubernur Nusa Tenggara Barat Muhammad Zainul Majdi alias Tuan Guru Bajang (TGB).
"Tapi harus dimengerti, ya. Kantong saya itu enggak cuma satu. Kantong luar ada, kantongan dalam ada. Kantong celana ada kanan dan kiri. Masih ada kantongan belakang juga," jelas Jokowi usai hadir dalam Kuliah Umum Akademi Bela Negara Partai NasDem, Senin (16/7).
Kendati demikian, Jokowi menegaskan masih perlu menggodok nama-nama calon wakil presiden sebelum diumumkan ke publik. Sementara itu Komisi Pemilihan Umum (KPU) baru akan membuka pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden pada 4-10 Agustus mendatang.
Baca juga:
PWNU Jambi dukung Said Aqil jadi Cawapres Jokowi
Said Aqil tetap dukung Jokowi walaupun tak jadi Cawapres
Waketum Projo sebut Airlangga punya konsep nyata jika jadi Cawapres Jokowi
Minim resistensi, Moeldoko dinilai mampu mengimbangi Presiden Jokowi
Mengenang momen-momen saat Jokowi cari cawapres 4 tahun lalu