Hanura sebut Ahok-Djarot kalah karena isu agama bukan sembako
Pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno mengalahkan pasangan Basuki T Purnama-Djarot Saiful Hidayat di putaran kedua Pilgub DKI Jakarta versi hitung cepat sejumlah lembaga survei. Wasekjen Partai Hanura Dadang Rusdiana menilai isu penistaan agama menjadi faktor yang paling dominan membuat jagoannya kalah.
Pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno mengalahkan pasangan Basuki T Purnama-Djarot Saiful Hidayat di putaran kedua Pilgub DKI Jakarta versi hitung cepat sejumlah lembaga survei. Wasekjen Partai Hanura Dadang Rusdiana menilai isu penistaan agama menjadi faktor yang paling dominan membuat jagoannya kalah.
"Isu agama memang kita akui sebagai isu yang sensitif yang berdampak besar pada kekalahan pasangan kita," kata Dadang saat dihubungi merdeka.com, Jumat (21/4).
Isu bagi-bagi sembako oleh kubu Ahok-Djarot jelang hari pencoblosan disebut menjadi faktor rusak kredibilitas calon petahana itu. Dadang mengaku tidak setuju dengan dugaan itu. Dia melihat, suara Ahok-Djarot 'jeblok' dikarenakan isu agama bukan sembako.
"Tidak terlalu lah. Kalau isu sembako kan setiap pilkada pasti selalu ada. Isu agama yang paling efektif. Apalagi isu ini kan yang menyita perhatian semua orang," tegas Dadang.
Faktor lainnya, kata dia, yakni dukungan pemilih terhadap Ahok-Djarot cenderung stagnan. Sementara, kubu lawan dianggap mendapat dukungan suara dari pemilih pasangan calon poros Cikeas, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.
"Itu kan suara pada putaran pertama. Jadi suara kita bertahan, sedangkan nomor 3 mendapat limpahan dari suara yang memilih nomor 1 pada putaran pertama," pungkasnya.