Hasto Ajak Kaesang Jiplak Jokowi-Gibran Gabung PDIP: Keluarga Tak Boleh Beda Partai
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menilai Kaesang akan lebih baik bila masuk ke PDIP di mana sang ayah Presiden Jokowi dan kakak Gibran Rakabuming Raka adalah kader PDIP. Hasto menilai komitmen satu keluarga tidak masuk partai yang berbeda-beda itu sangat penting untuk dibangun.
PDIP menyatakan terbuka untuk putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, yang ingin terjun ke politik mengikuti jejak ayahnya dan kakaknya, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka. Apalagi PDIP tidak mengadopsi dilarang satu keluarga inti berada dalam partai politik yang berbeda-beda.
Oleh karena itu, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menilai Kaesang akan lebih baik bila masuk ke PDIP di mana sang ayah Presiden Jokowi dan kakak Gibran Rakabuming Raka adalah kader PDIP.
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Apa yang dikatakan Habiburokhman tentang hubungan Jokowi dan PDIP? Habiburokhman menyebut, sejumlah orang yang kalah pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah move on, usai pesta demokrasi tersebut dianggap berakhir. "Mungkin dari 100 persen sudah 60 persen orang move on. Kemudian juga tahapan kedua hari ke hari misalnya adanya statement dukungan, statement selamat dari kepala-kepala negara penting di dunia itu mungkin membuat sekitar 80 persen orang move on. Terakhir penetapan KPU kemarin mungkin sudah 95 persen orang move on," jelasnya.
-
Kapan Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? "Sudah saya panggil tadi," kata Presiden Jokowi saat diwawancarai di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (27/5).
-
Kenapa Jokowi panggil Kapolri dan Jaksa Agung? Pemanggilan tersebut, buntut insiden personel Datasemen Khusus Antiteror (Densus 88) dikabarkan menguntit Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah.
-
Mengapa Pak Jokowi diundang ke Apel Kader Partai Gerindra? Bapak Presiden diundang acara Apel Kader Partai Gerindra pada hari Sabtu, 31 Agustus 2024 Pukul 19.00 WIB. Rencana Bapak Presiden akan hadir dan memberi Sambutan
-
Mengapa Prabowo dikatakan dapat menjembatani hubungan Jokowi dengan PDIP? Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan, Ketua Umumnya yakni Prabowo Subianto akan menjadi jembatan untuk mengembalikan lagi hubungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Ya sekiranya (Kaesang) mau masuk ke PDI Perjuangan, karena kami ini punya aturan bahwa dalam satu keluarga tidak bisa masuk dalam pilihan partai-partai yang berbeda," kata Hasto kepada wartawan di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (28/1).
Hasto menilai komitmen satu keluarga tidak masuk partai yang berbeda-beda itu sangat penting untuk dibangun. "Karena itu juga menunjukkan suatu emotional bonding, kesadaran, dan pendidikan politik itu dimulai dari keluarga," tukas Hasto.
Hasto menyebut sangat terbuka bagi Kaesang untuk bergabung dan mengajukan permohonan untuk bergabung ke PDIP. Sebab dalam konteks keanggotaan, PDIP menggunakan stelsel aktif sehingga siapa pun itu, harus mengajukan permohonan kalau mau bergabung ke PDI Perjuangan.
"Mengapa ada stelsel aktif? Karena itu sebagai sebuah momentum bahwa ketika masuk ke partai, mereka harus menyatukan diri, harus merelatifkan kepentingan individunya, dan mengedepankan kepentingan kolektif partai," kata Hasto.
Kepentingan kolektif partai ini, lanjut Hasto, didorong oleh ide, pemikiran, gagasan, dan cita-cita bung karno dalam pemberdayaan wong cilik, rakyat marhaen.
"Karena itu lah harus muncul sebagai sebuah kesadaran bahwa berpolitik bukan untuk sekadar jalan pintas mencapai target individual, tetapi sebagai proses untuk mengikuti pendidikan politik dan kaderisasi serta bersedia ditugaskan oleh partai dalam bidang apa pun," tukas Hasto.
Bagi PDIP, lanjut Hasto, pendidikan politik dari keluarga itu sangat penting. Karena itu pula dalam aturan pencalegan, misalnya, suami istri dari partai berbeda tidak bisa dijadikan sebagai caleg.
"Tapi untuk menjadi anggota dalam suatu keluarga, tidak ada batasan sama sekali, dari kakek, nenek, bapak, ibu, cucu, semuanya bisa bergabung ke PDI Perjuangan" tandas Hasto.
Reporter: Delvira Hutabarat/Liputan6.com
Kaesang Ungkap Keinginan Terjun ke Politik
Wali Kota Surakarta sekaligus putra pertama Presiden Joko Widodo Gibran Rakabuming Raka sebelumnya mengungkapkan keinginan sang adik, Kaesang Pangarep, untuk terjun ke dunia politik. Gibran mengatakan keinginan itu disampaikan Kaesang sendiri di depan dirinya dan ayahnya, Jokowi saat pulang ke Surakarta.
"Yang kami bicarakan di meja makan itu Kaesang. Saya juga kaget, dia secara terbuka menyampaikan ke kami ada ketertarikan di politik," kata Gibran dilansir Antara, Selasa (24/1).
Meski demikian, dia belum tahu apakah Kaesang akan mulai terjun pada Pemilihan Daerah (Pilkada) Serentak 2024.
"Enggak tahu, saya baru dengar kemarin. Bapak juga kaget. Biasanya enggak pernah membicarakan itu, ini penjajakan dulu," tambahnya.
GIbran mengatakan ketertarikan Kaesang tersebut karena ingin berkontribusi pada daerah. Apalagi, sejak beberapa tahun terakhir, putra bungsu Jokowi itu juga sudah terjun langsung mengurusi Klub Sepak Bola Persis Surakarta.
"Kalau saya lihat, misalnya Persis, itu kan yang kerja keras Kaesang. KLB (Kongres Luar Biasa) PSSI kan Kaesang juga intens di situ. Kalau saya lihat, mampu, anak muda, tapi belajarnya cepat," katanya memuji Kaesang.
Gibran juga berkesempatan mengajak Kaesang dan Jokowi ke beberapa proyek infrastruktur yang sedang dalam proses pengerjaan di Kota Surakarta.
"Kemarin kan kami ajak juga ke Solo Safari, Technopark, Ngarsopuro. Ya, melihat pembangunan-pembangunan di Solo. Pokoke ada ketertarikan untuk membangun, ikut membantu, lebih ke kontribusi," kata dia.
Sementara itu, terkait partai politik yang ingin diikuti oleh Kaesang, Gibran mengaku belum mengetahuinya.
"Nanti biar Kaesang saja yang memutuskan," imbuhnya.
Disinggung mengenai isu dinasti politik yang mungkin akan mencuat, Gibran mengatakan bahwa kontestasi dalam politik merupakan kompetisi.
"Bisa menang, bisa kalah. Kaesang kemarin hanya melontarkan keinginan, kalau keseriusan tanya Kaesang sendiri," tandasnya.
(mdk/gil)