Ical: Reshuffle sekarang juga tak apa-apa
Rencana reshuffle semakin menguat setelah dua orang ketua umum partai, Hanura dan NasDem datang temui Jokowi.
Presiden Joko Widodo dikabarkan bakal merombak jajaran menteri (reshuffle) Kabinet Kerja dalam waktu dekat. Reshuffle itu disebut bertujuan untuk mengakomodir kepentingan partai politik yang telah menyatakan bergabung maupun mendukung pemerintahan.
Ada dua partai yang awalnya menjadi oposisi, kemudian memilih untuk mendukung pemerintah. Kedua partai ini adalah PAN dan Partai Golkar.
Meski mendukung pemerintah, Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie alias Ical enggan mengatakan jika partainya bergabung untuk mengejar kursi menteri. Dia menegaskan, dukungan Golkar bukan untuk mendapatkan posisi menteri.
"Dukung pemerintah bukan dapat posisi," kata Ical saat menghadiri acara silahturahmi KMP di kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Kamis (31/3).
Dirinya juga tidak mempermasalahkan jika Jokowi melakukan reshuffle dalam waktu dekat. "Kalau reshuffle sekarang tidak apa-apa," ujarnya.
Rencana reshuffle semakin menguat setelah dua orang ketua umum partai, Hanura dan NasDem datang ke Istana Negara menemui Presiden Jokowi. Ketum parpol yang pertama datang ke Istana Negara adalah Wiranto yang kemudian disusul Surya Paloh.