Idrus yakin Dedi Mulyadi tak bakal khianati Golkar
Idrus yakin Dedi Mulyadi tak bakal khianati Golkar. Idrus meyakini Dedi tidak akan mengkhianati Golkar dengan bersedia diusung atau pindah partai lain. Setelah Golkar menjatuhkan pilihan ke Ridwan Kamil, PDIP menjadi salah satu partai yang disebut tertarik mengusung Dedi.
Sekjen Partai Golkar Idrus Marham mengklaim Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi telah legowo tidak diusung sebagai bakal calon Gubernur Jawa Barat. Golkar lebih memilih mengusung Wali kota Bandung Ridwan Kamil dengan kader Daniel Muttaqien di Pilgub Jabar 2018.
Bahkan, Idrus meyakini Dedi tidak akan mengkhianati Golkar dengan bersedia diusung atau pindah partai lain. Setelah Golkar menjatuhkan pilihan ke Ridwan Kamil, PDIP menjadi salah satu partai yang disebut tertarik mengusung Dedi.
"Di satu acara salah satu TV, saya sampaikan saya bicara, kemudian saudara Dedi menyatakan bahwa apapun keputusan DPP Golkar saya hormat. Kemudian yang kedua saya adalah kader partai Golkar, tidak mungkin saya mengkhianati Partai Golkar dan kemudian ditambahkan lagi saya tidak mungkin keluar dari Partai Golkar," kata Idrus di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Senin (6/11).
Spekulasi Dedi bakal ditarik oleh PDIP muncul setelah terlihat hadir dalam acara curah gagas yang dihadiri bakal calon gubernur Jawa Barat dari PDIP di Bandung. Idrus tak khawatir Dedi hadir di curah gagas PDIP. Menurutnya, kehadiran Dedi hanya bagian dari silaturahmi.
"Saya kira tidak ada masalah, silaturahmi tidak ada masalah dan ini sudah. Ya jadi saya kira ketika semua berbeda, ya dengan partai manapun, kelompok manapun, perbedaan itu tidak boleh memutus silaturahmi kita. Itu prinsip," tukasnya.
Dedi mengaku masih belum mau memutuskan sikap politiknya terkait beralihnya dukungan DPP, pada Ridwan Kamil. DPP resmi mendukung Wali Kota Bandung itu untuk menjadi bakal calon gubernur Jabar 2018.
"Orang Sunda-kan Jodo, pati, bagja cilaka (jodoh, mati, rezeki dan celaka) kehendak Tuhan. Manusia bisa berencana, Tuhan yang menentukan," kata Dedi.
Dedi pun tak bisa melawan takdirnya jika, DPP sudah final untuk memutuskan lawan politiknya tersebut. Ibarat air mengalir, Dedi mengaku memilih menjalani apa yang bisa dijalani.