Ingin Perang Total, TKN Jokowi Dinilai Sedang Panik
Ingin Perang Total, TKN Jokowi Dinilai Sedang Panik. Menurutnya, TKN sudah terdesak karena elektabilitas Jokowi-Ma'ruf mandek. Sehingga mengeluarkan narasi yang agak arogan.
Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Dahnil Anzar Simanjuntak merespon Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf yang bakal perang total untuk memenangkan Pilpres 2019. Menurut Dahnil istilah perang total tak cocok untuk pesta demokrasi.
"Kita enggak perang total lah, kita cuman gembira lah menggembirakan demokrasi, kita enggak mau terang-terangan," kata Dahnil kepada merdeka.com, Kamis (14/2).
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
Menurutnya, TKN sudah terdesak karena elektabilitas Jokowi-Ma'ruf mandek. Sehingga mengeluarkan narasi yang agak arogan.
"Mungkin merasa sudah terjepit segala macam, biasalah kalau orang dalami kondisi panik. Biasanya narasi, diksinya agak emosional. Yang jelas kami tetep mengedepankan kegembiraan dalam demokrasi," terang Dahnil.
Sementara itu, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin, Arsul Sani menjelaskan makna dari strategi pemenangan 'perang total'. Kata Arsul, dengan strategi itu TKN akan bekerja secara lebih konkret.
"Perang total itu artinya kami melakukan kegiatan-kegiatan infranti dalam bentuk mikro targeting micro canvasing tapi dengan target yang jelas ya dan juga kerja sama yang benar-benar lebih kongkrit yang jelas," kata Arsul.
Arsul menjelaskan, nantinya proses pemenangan akan dilakukan secara detil hingga ke plosok desa. Selain itu, akan lebih didetilkan tentang target rumah yang akan menjadi sasaran kampanye.
"Misalnya suatu hari seorang caleglah dari satu partai atau struktur partai dan juga relawan itu berapa ratus rumah berapaan RT gitu target itu sudah mulai kami petakan juga gitu ya dan bagaimana kami melakukan pembagian jangan sampai misalkan disatukan daerah ya akhirnya overlaping," ungkapnya.
Politikus PPP ini juga mengungkap beberapa daerah yang akan menjadi sasaran 'perang total'. Diantaranya adalah daerah-daerah yang pada Pilpres 2014 Jokowi kalah telak atau unggul tipis dari lawannya terdahulu yakni Prabowo-Hatta.
"Ya tentu di daerah dimana terutama Pak Jokowi Pak Jokowi dulu kalah. Itu satu dulu kalau itungannya provinsi. Kemudian yang kedua di daerah kalau pun Pak Jokowi Pak JK dulu menang itu tingkat selisih kemenangannya tidak banyak," ujarnya.
Arsul juga mengungkap alasan mengapa menggunakan sebutan 'perang total'. Kata dia, semua itu hanya istilah untuk membuat kinerja TKN semakin maksimal.
"Itu untuk kita bisa kerja total dan kerja keras dan Tak berleha-leha lagi itu maknanya di situ. itu tadi intensifnya dan sinerginya ya," ucapnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua TKN yang juga merangkap sebagai Ketua Harian TKN Moeldoko menyampaikan, saat ini strategi yang digunakan pihaknya diistilahkan dengan perang total.
"Strategi, saat ini kita menyebutnya dengan istilah perang total. Di mana hal-hal yang kita kenali adalah menentukan center of gravity dari sebuah pertempuran itu. Kita sudah memiliki center of gravity itu, sehingga kita tahu harus bagaimana setelah mengenali center of gravity itu," ucap Moeldoko di Kebon Sirih, Jakarta, Rabu (13/2).
Baca juga:
Kampanye di Grobogan, Prabowo Cerita Ikhlaskan Utang Petani
Ekonom Senayan dan Barisan Para Mantan jadi Pembisik Prabowo
TKN soal Prabowo Siapkan Nama Menteri: Kita Pilih Presiden bukan Menteri
Prabowo Andalkan Bibit Waluyo & Rustriningsih Taklukan Jawa Tengah
TKN Jokowi Sebut Prabowo Bakal 'Dikepung' Jika Ingin Kuasai Jateng
Kampanye Sandiaga di Jateng Selalu Meriah, BPN Klaim Tren Elektabilitas Naik