Ini alasan para tukang becak mendukung Jokowi
Mereka menganggap Jokowi sebagai sosok pemimpin yang mau mendengarkan keluh kesah rakyat, sederhana, jujur dan bersih.
Komunitas tukang becak di berbagai kota ramai-ramai memberikan dukungan kepada calon presiden Joko Widodo. Mereka menganggap Jokowi sebagai sosok pemimpin yang mau mendengarkan keluh kesah rakyat, sederhana, jujur dan bersih. Berbagai kebijakannya saat menjadi Walikota Surakarta dan Gubernur DKI Jakarta juga selalu berpihak kepada rakyat.
Hal itulah yang membuat komunitas tukang becak dari berbagai kota bergerak secara sukarela mendukung Jokowi. Mereka pun menobatkan Jokowi yang berpasangan dengan Jusuf Kalla, sebagai capres-cawapres sebagai presidennya "wong cilik".
Jika Jokowi menjadi presiden, para tukang becak berharap agar kehidupan masyarakat, terutama rakyat kecil, bisa mendapatkan kehidupan yang lebih layak, lebih baik dan lebih sejahtera.
Berikut adalah deklarasi para tukang becak di sejumlah kota:
1. Solidaritas Masyarakat Becak Semarang
Ratusan tukang becak di Semarang mendeklarasikan dukungan kepada Jokowi di Posko Relawan JKW4P Jawa Tengah, Jalan Pemuda, Kota Semarang, Jawa Tengah Minggu, 15 Juni 2014. Tak hanya berorasi, para tukang becak itu juga berkonvoi keliling kota untuk mengabarkan kepada masyarakat bahwa mereka mendukung pasangan Jokowi-JK.
Jalan-jalan protokol di ibu kota Jawa Tengah itu mereka telusuri, seperti kawasan Tugu Muda, Pandanaran, Simpanglima dan Gajahmada. Kompak mengenakan kaos putih bergambar Jokowi, ratusan tukang becak itu terlihat bersemangat mengacungkan salam dua jari pada pengguna jalan lainnya.
Gepeng (30), salah seorang tukang becak yang biasa mangkal di Jalan Setiaki Semarang, mengatakan, ia akan mengajak keluarga dan tetangganya untuk menggunakan hak pilihnya pada Pilpres 9 Juli mendatang. "Kami para tukang becak akan mendukung dan mengawal Pak Jokowi jadi presiden," katanya seperti dikutip Kompas.com, Minggu, 15 Juni.
2. Mengayuh becak dari Yogyakarta ke Jakarta
Aksi dua tukang becak asal Yogyakarta, Blasius Haryadi (46) dan Abuanto (58), ini terbilang nekat. Demi mendukung calon presiden Jokowi mereka mengayuh becak sejauh 600 km menuju Jakarta. Dari Yogyakarta, Harry dan Abuanto berangkat pada Jumat, 13 Juni lalu, tepat pukul 15.00 dari Kilometer Nol Yogyakarta melalui jalur Selatan menuju Ibu Kota. Saban hari mereka mengayuh becak sejauh 30 km. Diperkirakan mereka akan menempuh waktu hingga 20 hari untuk bisa sampai di Jakarta.
Melalui aksinya ini, mereka berupaya mengumpulkan dukungan dari masyarakat untuk mendukung Jokowi-JK yang diusung poros PDIP, Partai NasDem, PKB, Partai Hanura, dan PKPI itu. Hebatnya lagi, dari atas roda becaknya mereka juga tak lupa menangkis berbagai serangan kampanye hitam yang dialamatkan kepada masyarakat yang ditemuinya.
Sejumlah isu menyesatkan yang mereka klarifikasi antaralah Jokowi yang dituding sebagai antek Zionis, Jokowi-JK yang akan mengangkat menteri agama dari kelompok Syiah, tuduhan Jokowi adalah nonmuslim dan beretnis Tionghoa, serta kampanye yang menyebutkan Jokowi akan mencabut kebijakan sertifikasi dan tunjangan guru.
"Di setiap tempat persinggahan, kami berkampanye dan melakukan klarifikasi terhadap isu-isu negatif yangmenjatuhkan Jokowi-JK tersebut," kata Harry seperti dikutip harian Media Indonesia, Selasa, 17 Juni 2014.
3. Dukungan tukang becak Jombang
Para tukang becak di Kota Santri, Jombang juga turut mendukung capres-cawapres Jokowi-JK. Tak sekadar bersolidaritas, mereka juga terlibat menggalang dana untuk pasangan nomor urut 2 itu. Seperti dikutip dari situs tempo.co, Rabu 11 Juni 2014, mereka berhasil mengumpulkan dana sebanyak Rp 600 ribu. Dana tersebut telah disetorkan ke salah satu rekening Jokowi-JK.
"Ini baru tahap awal dan akan kami teruskan ke teman-teman tukang becak lainnya," ucap Mi’an, salah seorang koordinator tukang becak simpatisan Jokowi-JK. (skj)