Ini dugaan PKB alasan Jokowi copot Marwan dari Menteri Desa
Posisi Marwan digantikan oleh kader PKB lainnya yakni Eko Putro Sanjoyo.
Kader Partai Kebangkitan Bangsa, Marwan Jafar dicopot Presiden Joko Widodo (Jokowi) dari jabatan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal, Desa dan Transmigrasi. Gantinya, Jokowi menunjuk Bendahara Umum PKB, Eko Putro Sanjoyo.
Politisi PKB, Maman Imanulhaq mengaku tidak tahu alasan presiden mencopot Marwan. Dia menilai, penilaian masyarakat terhadap kinerja Marwan jadi pertimbangan hingga akhirnya tidak dipertahankan Jokowi.
"Saya rasa kita harus nanya Jokowi soal itu. Partai evaluasi tapi yang nentuin pergantian orang itu hak prerogatif presiden. Evaluasi masuk dari publik, itu jadi pertimbangan," kata Maman di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (27/7).
Ada sekitar 9 wajah baru dan empat menteri yang digeser ke pos baru oleh Jokowi. Maman menilai, nama-nama menteri yang masuk kabinet telah sesuai dengan kriteria dan visi presiden yang suka pada sosok pekerja keras.
"Hari ini presiden enggak butuh menteri yang reaktif apalagi atraktif. Hari ini presiden butuh menteri yang kerja terus kerja tak perlu ada instruksi, terus kerja," klaim Maman.
Senada dengan Maman, Wasekjen PKB Daniel Johan mengaku tak tahu. Namun dia merasa, selama ini Marwan menunjukkan kinerja yang baik di kementeriannya.
"Sangat baik, dan mungkin kita belum tahu nanti Pak Marwan dapat penugasan baru dari presiden, presiden yang sangat paham dengan Pak Marwan. Dia itukan tim utama waktu pilpres sehingga Pak Jokowi melihat Marwan kerja keras, loyalitas terhadap Pak Jokowi," kata dia.
Kendati begitu, PKB menerima keputusan Presiden Jokowi dalam reshuffle jilid II ini. Terlebih, reshuffle merupakan hak prerogatif Presiden.
Baca juga:
Budi Karya Sumadi, menhub anyar penyulap Bintaro dan waduk Jakarta
Pengamat: Sri Mulyani hadapi krisis lebih berat dibanding era SBY
Sri Mulyani, dipinjamkan SBY ke Bank Dunia kini jadi menteri Jokowi
Sri Mulyani: Suatu kehormatan melayani Presiden Jokowi dan warga RI
Gagal jadi presiden dan wapres, Wiranto kini jadi anak buah Jokowi
Perang urat syaraf Rizal Ramli dan Ahok berakhir reshuffle
PKB sebut menteri hasil reshuffle sebagai 'the dream team'
-
Kapan reshuffle kabinet menteri dan wakil menteri dilakukan? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri Senin (17/7) hari ini.
-
Apa yang sedang dilakukan Prabowo terkait susunan kabinet? Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, membenarkan bahwa sampai saat ini Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin belum pernah diundang saat menbahas susunan kabinet. Sebab, Dasco menegaskan, untuk menyusun kabinet merupakan hak prerogatif Presiden terpilih Prabowo Subianto. "Jadi memang yang namanya susunan menteri itu sebagai hak prerogatif presiden terpilih yang melakukan simulasi-simulasi," kata Dasco, saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu, (14/9).
-
Kenapa PKB ingin membentuk poros yang berbeda dari Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? Ia mengatakan bahwa perbedaan poros sangat dibutuhkan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun ini agar publik memiliki banyak pilihan."Pokoknya prinsipnya PKB siap siapapun yang berkompetisi karena PKB akan menyuguhkan alternatif pilihan untuk publik, sebanyak-banyaknya," ujar Huda ketika ditemui di Gedung DPR RI, Kamis (13/6)
-
Bagaimana PKB ingin membentuk poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? "Kami belum ada obrolan sama sekali menyangkut soal sosok Kang Ridwan Kamil gitu, tapi yang sudah ada obrolan malah di Jabar. Kalau Kang RK maju di Jabar kami akan bikin poros di luar Kang RK kan gitu," tutur Huda.
-
Kapan Prabowo dikabarkan akan menambah jumlah Kementerian? Presiden terpilih Prabowo Subianto dikabarkan akan menambah jumlah kementerian lembaga menjadi 40.
-
Kapan Jokowi memanggil dua menteri PKB tersebut? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.