Ini kata Setya Novanto disebut bertemu Trump difasilitasi Hary Tanoe
Menurut Setya, pertemuan itu tak ada sangkut pautnya dengan Hary Tanoe.
Ketua DPR Setya Novanto membantah pertemuannya dengan bakal calon presiden Amerika Serikat Donald Trump beberapa waktu lalu difasilitasi bos MNC Grup Hary Tanoesoedibjo. Menurut Setya, pertemuan itu tak ada sangkut pautnya dengan Hary Tanoe.
"Saya tidak tahu kalau itu. Itu urusannya Hary Tanoe sendiri. Saya bertemu (Donald Trump) dengan proses yang biasa-biasa saja," ujar Setya di kompleks DPR, Senin (14/9).
Seperti diketahui, Wakil Ketua Komisi I DPR Tantowi Yahya menyebut pertemuan tersebut difasilitasi oleh Bos MNC Group, Hary Tanoesoedibjo. "Ya, Donald Trump itu kan mempunyai mitra. Mitranya di sini Pak Hary Tanoe. Bagi saya tidak perlu dipermasalahkan. Yang penting kita bisa bertemu dengan seorang tokoh," kata Tantowi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (9/9).
Namun, Tantowi enggan membeberkan apa motif di balik Hary Tanoe memfasilitasi pertemuan tersebut. "(Alasannya) ya baik-baik saja ya," ucapnya.
Sementara itu, Wakil Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) Junimart Girsang mengatakan jika pernyataan Tantowi malah menjadi bukti tambahan pihaknya untuk mengusut adanya pelanggaran kode etik yang dilakukan dua pimpinan DPR.
"Selain soal fasilitator, informasi baru yang didapat adalah soal tujuan pertemuan tersebut. Jika memang Setya Novanto bertemu Trump untuk membicarakan investasi dan bisnis, maka sudah ada fungsi anggota DPR yang terlampaui," kata Junimart saat dihubungi, Kamis (10/9).
Politikus PDIP tersebut menjelaskan dalam UU sudah tertulis fungsi DPR hanya terkait anggaran, legislasi, dan pengawasan. Jika nantinya terbukti ketua DPR sudah melenceng dari tugas-tugas DPR dari pertemuan dengan Trump . Maka MKD akan mengambil keputusan sesuai peraturan yang berlaku.
"Fungsi DPR jelas, anggaran, legislasi dan pengawasan. Bukan fungsi menarik investor, kami bukan eksekutif," tuturnya.
Baca juga:
Sibuk, alasan Setya Novanto cuma temui Donald Trump di AS
Ini penjelasan Setya Novanto soal pertemuan dengan Donald Trump
Hadiri kampanye Trump, Setya Novanto dilabrak relawan Jokowi di AS
Sudah pulang dari Amerika, Setya Novanto mengaku siap diperiksa MKD
Nurdin Halid: Langgar etika jika anggota DPR reses ke tempat karaoke
Fahri bela Setya: Lihat Jokowi ke Timur Tengah, pasti ketemu pemodal
Fahri malu jika masalah Setya cs jadi motif rebut kursi pimpinan DPR
-
Kapan Prabowo tiba di Kantor DPP Partai Golkar? Prabowo tiba sekitar pukul 17.00 WIB dengan mengenakan pakaian berwarna hitam dan celana berwarna hitam.
-
Bagaimana TKN Prabowo-Gibran menanggapi putusan DKPP? Meski begitu, dia menyampaikan TKN Prabowo-Gibran menghormati keputusan DKPP. Namun, kata dia keputusan tersebut tidak bersifat final.
-
Siapa yang menyambut kedatangan Prabowo di Kantor DPP Partai Golkar? Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto hingga Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus menyambut langsung kedatangan Prabowo.
-
Apa yang dikerjakan oleh Kepolisian Republik Indonesia (Polri) di bawah kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang mendapat pujian dari Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni? “Sebagai mitra kerja kepolisian, Komisi III bangga sekali dengan kinerja Polri di bawah kepemimpinan Pak Kapolri Listyo Sigit. Polri tak hanya menjadi lebih humanis, tapi juga jadi jauh lebih inklusif. Kita bisa sebut semuanya, mulai dari kesetaraan gender, kesetaraan akses masuk tanpa pungli, dan kini pemberian kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk mengabdi. Terobosan yang luar biasa,” ujar Sahroni dalam keterangannya, Selasa (27/2).
-
Apa yang diputuskan DKPP terkait Ketua KPU Hasyim Asy'ari dan jajarannya? Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran menanggapi soal putusan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) yang menyatakan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari dan jajaran melanggar kode etik terkait penerimaan pendaftaran Gibran Rakabuming sebagai cawapres.
-
Apa yang dibahas dalam rapat pimpinan sementara DPRD Provinsi DKI Jakarta? "Pembahasan dan penetapan usulan nama Calon Penjabat Gubernur DKI Jakarta dari masing-masing Partai Politik DPRD Provinsi DKI Jakarta," demikian informasi tersebut.