Ini penjelasan Sandi soal pertanyaan ke Sylvi gaya kepemimpinan Ahok
Ini penjelasan Sandi soal pertanyaan ke Sylvi gaya kepemimpinan Ahok. Sandi mengatakan dirinya bersama Anies Baswedan belum pernah ada di birokrasi. Sandi beralasan pertanyaan itu hanya ingin mengetahui penilaian Sylvi terhadap reformasi birokrasi yang dijalankan oleh Ahok.
Dalam debat Pilgub DKI kedua, Calon Wakil Gubernur nomor urut 3 Sandiaga Uno bertanya ke Calon Wakil Gubernur nomor urut 2 mengenai kepemimpinan Basuki Tjaha Purnama (Ahok) selama pimpin ibu kota. Pertanyaan itu diajukan lantaran Sylviana merupakan seorang birokrat yang sudah 31 tahun berkarier dan merasakan kepemimpinan banyak gubernur.
Agus Yudhoyono pun merasa dimanfaatkan pasangan nomor 3 itu dibentrokan dengan Ahok-Djarot. "Saya melihat tak-tiknya baik sekali, bertanya kepada kami untuk menyerang nomor 2 (Ahok-Djarot)," kata Agus saat debat di Jakarta.
Menanggapi soal itu, Sandiaga membantah menjadikan pasangan nomor urut 1 untuk menyerang Ahok. "Sebetulnya itu bukan mengkritik tetapi dari enam orang kandidat, Ibu Sylvi itu yang rekam jejak di birokrasi paling lama 31 tahun," kata Sandi usai debat.
Sandi mengatakan dirinya bersama Anies Baswedan belum pernah ada di birokrasi. Sandi beralasan pertanyaan itu hanya ingin mengetahui penilaian Sylvi terhadap reformasi birokrasi yang dijalankan oleh Ahok.
"Karena Sylvi membantu lebih dari 5 gubernur selam 38 tahun. Jadi itulah pembelajaran bagi kami bahwa pelayanan publik harus menghadirkan lapangan kerja dan memberikan akses pendidikan secara tuntas dan terjangkau," ucapnya.
Sementara itu, Anies Baswedan mengaku debat kali ini membawa data usai berkeliling dan berinteraksi dengan warga. "Insya Allah bila memimpin Jakarta kita akan pimpin menggunakan data dan itu sebabnya kami garis bawahi kalau gubernur itu punya otoritas yang besar, hak diskresi juga besar untuk mengambil keputusan," kata dia.
"Termasuk CSR yang kami lakukan adalah jangan sampai otoritas, hak itu melekat pada diri sendiri dan dijalankan sendiri tetapi dijalankan dan difungsikan. Membuat forum CSR dan di situ kita bicarakan tentang dana CSR untuk warga. Lalu kita siapkan menu kebutuhan warga sehingga CSR-nya tidak pilih kasih karena disesuaikan dengan kebutuhan," tutupnya.