Ini strategi Anies-Sandiaga buat pecundangi Ahok di Pilgub 2017
Gerindra dan PKS sepakat mengusung Anies Baswedan dan Sandiaga Uno di Pilgub DKI. Berbagai strategi diusung untuk menghadapi Ahok, mulai dari tagline hingga program unggulan.
Gerindra dan PKS sepakat mengusung Anies Baswedan dan Sandiaga Uno di Pilgub DKI. Keduanya diproyeksi dapat menjadi pemimpin alternatif sekaligus untuk menghadapi gaya kepemimpinan Basuki T Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat.
Anggota tim sukses Anies-Sandiaga, Syarief mengatakan pihaknya telah menyiapkan tagline bagi mereka, yakni Pembangunan Tanpa Menyakiti. Tagline ini dibuat dengan melihat realitas sosial dari dampak kebijakan Ahok selama ini di Jakarta.
-
Kapan sidang perdana PHPU untuk Anies-Cak Imin? Pasangan calon nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Timnas AMIN, serta Tim Hukum hadir dalam sidang perdana perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2024 Mahkamah Konstitusi hari ini, Rabu (27/3).
-
Siapa kakek dari Anies Baswedan? Sebagai pria berusia 54 tahun, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai wakil Menteri Muda Penerangan RI dan juga sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Apa yang disampaikan Anies Baswedan di sidang perdana PHPU? "Karena memang sebagai prinsipal di awal kami hadir menyampaikan pesan pembuka sesudah itu nanti disampaikan lengkap oleh tim hukum," kata Anies, kepada wartawan, Rabu (27/3).
-
Apa yang disindir Anies Baswedan tentang Gubernur DKI? Anies Sindir Ada Gubernur DKI Tak Tuntas Janji Jabat 5 Tahun: Jangan Hukum Saya Capres Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
"Pembangunan tanpa menyakiti, jadi pesan yang ingin disampaikan dari Anies-Sandi ini dari pencitraan saya melihatnya sepi dari pencitraan untuk paslon ini. Keduanya punya relawan," kata Syarif di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (24/9).
Anggota DPRD DKI ini menyebut, gaya kepemimpinan Ahok yang kasar dan terkesan arogan justru akan membuat elektabilitas Ahok terus merosot. Dengan tagline ini, Syarief optimis pasangan ini mampu menghadirkan gaya memimpin yang baru di Jakarta.
"Ternyata dalam survei pemilih DKI sebelum calon definitif selain Ahok, terakhir 43. Ketika calon-calon lain belum, kenapa tidak sampai 50 persen, ada bagian terpenting adalah untuk yang santun dan kasar pemicu konflik ada pilihan. Pak Anies ini santun dan cerdas. Ditambah Pak Sandiaga kerja keras," imbuhnya.
Adapun, program unggulan yang akan ditawarkan pasangan ini demi mencuri hati warga DKI. Seperti pengendalian harga bahan pokok dan menciptakan lapangan kerja seluas-luasnya.
"Konsep unggulan, pertama pengendalian harga kebutuhan pokok. Kedua menciptakan lapangan kerja," jelas Syarief.
Dia mengingatkan Ahok agar mengubah gaya komunikasinya agar tidak memicu konflik, baik bagi lawan politiknya dan warga Jakarta.
"Gubernur tolong jangan cari musuh lagi, nanti Pak Anies diajak musuhan lagi. Pak Anies dan Sandiaga baik. Biar lebih kondusif sudah ada perbaikan, Pak Ahok mulutnya sudah mulai direm. Biar pemilih tidak terprovokasi. Sepele, santun, stop dulu deh nanti di bawah terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," pungkasnya.
Baca juga:
Menakar kekuatan dinasti Cikeas merebut kursi Gubernur DKI
Gagal maju Pilgub DKI, ini kata Rizal Ramli
Anies-Sandi kompak tunjuk Boy Sadikin jadi tim sukses
Asal tak gaduh, Pilgub DKI diyakini berlangsung seru
Gaya selfie Anies-Sandiaga usai daftar jadi Cagub-Cawagub DKI
Belum susun program, Anies ingin tuntaskan masalah kronis ibu kota
Senyum Agus-Sylviana saat daftar jadi Cagub-Cawagub DKI Jakarta