Ini tanggapan Dedi Mulyadi soal JK kritik Golkar cabut dukungan Ridwan Kamil
Ketua DPD I Partai Golkar Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi menanggapi kritikan yang dilontarkan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) terhadap DPP Golkar terkait pencabutan dukungan Pilgub Jabar terhadap Ridwan Kamil. Menurutnya kritik JK adalah kritikan seorang senior.
Ketua DPD I Partai Golkar Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi menanggapi kritikan yang dilontarkan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) terhadap DPP Golkar terkait pencabutan dukungan Pilgub Jabar terhadap Ridwan Kamil. Menurutnya kritik JK adalah kritikan seorang senior.
"Pak JK salah satu senior yang memberikan otokritik," kata Dedi di Gedung Pusat Studi Jepang, Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Kamis (21/12).
-
Siapa yang diusung Partai Golkar menjadi Cagub Jabar? Partai Golkar mengusung mantan bupati Purwakarta Dedi Mulyadi maju menjadi calon gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2024.
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kapan Partai Golkar memutuskan mengusung Gibran? Keputusan diambil dalam Rapimnas Golkar pada Sabtu (21/10).
-
Apa komitmen PKB terkait Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Bagaimana PKB ingin membentuk poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? "Kami belum ada obrolan sama sekali menyangkut soal sosok Kang Ridwan Kamil gitu, tapi yang sudah ada obrolan malah di Jabar. Kalau Kang RK maju di Jabar kami akan bikin poros di luar Kang RK kan gitu," tutur Huda.
Namun Dedi menjelaskan, perubahan dukungan itu karena ada ketergesa-gesaan dalam pengusungan Ridwan Kamil. Karena, seharusnya sebelum memberikan dukungan harus terlebih dahulu dibicarakan secara musyawarah di internal partai.
"Golkar juga berubah-ubah kan disebabkan keputusannya juga kan terburu-buru awalnya, kan keputusan itu semestinya dibicarakan dulu benar enggak sih mau pasangan gitu loh jangan keputusan diberikan kemudian tidak ada kesepakatan tertulis tentang pasangan," ujarnya.
Pencabutan dukungan terhadap pria yang akrab disapa Kang Emil itu dianggap tidak konsisten dengan kesepakatan awal. Yakni apabila diusung oleh Golkar Emil harus memilih Daniel Muttaqien sebagai wakilnya.
Namun hingga kini Emil tak kunjung mendeklarasikan Daniel sebagai wakilnya di Pilgub Jabar. Sebab itulah Golkar mencabut dukungannya.
Terkait pemilihan wakil dan calon gubernur, kata Dedi, haruslah dilakukan dengan cepat paling tidak sebelum pendaftaran bursa pilkada 2018. Hal itu dilakukan tentu demi kebaikan Golkar sendiri.
"Bagaimana kalau diputuskannya misalnya tanggal 7 Januari menjelang pendaftaran, bisa tidak kebagian calon itu partainya. Itulah yang disebut partai harus hati-hati dalam membuat keputusan," tandasnya.
Untuk diketahui, Wakil Presiden JK memberikan komentar pedas soal pencabutan dukungan tersebut. Menurutnya, langkah Golkar itu bisa berdampak pada kredibilitas partai.
"Kalau Golkar sudah keluarkan rekomendasi (lalu) suka mengubah, orang (nanti) tidak (menghormati keputusan Golkar). (Warga pasti berpikir) Eh nanti ubah lagi, jadi jangan selalu begitu. Itu nanti kredibelnya (negatif)," kata JK di Kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa (19/12).
Baca juga:
Golkar buka peluang koalisi dengan PDIP duetkan Dedi Mulyadi - Anton Charliyan
Dedi Mulyadi mengaku tak tahu PDIP akan duetkan dengan Anton Charliyan
Ridwan Kamil datang, Dedi Mulyadi pamit
Urai polemik calon wakil, NasDem minta Ridwan Kamil pertemukan partai koalisi
PPP tolak tawaran PKB hadirkan figur alternatif pendamping Ridwan Kamil