Ini Tanggapan PKS Ada Kader Partai Oposisi Malah Dukung Jokowi
Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menilai, sikap DPW PAN Kalsel membelot adalah pilihan logis.
Politikus DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Suhud Aliyuddin tak sepakat bila figur Prabowo Subianto dinilai tak mampu menaikkan elektabilitas para caleg Partai Amanat Nasional (PAN) di daerah Kalimantan Selatan. Menurutnya, kampanye adalah cara masing-masing calon supaya bisa meluluhkan hati masyarakat.
"Jadi tidak secara otomatis Pilpres pilihannya sama dengan Pileg. Makanya ini karakternya untuk legislatif ini dia kedekatan sebetulnya, makanya salah juga kalau dia mengatakan kalau pilih Pak Prabowo tidak (bisa naikin elektabilitas)," kata Suhud di Populi Center, Jakarta, Kamis (13/12).
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Kenapa Prabowo Subianto begitu rileks menghadapi debat capres? "Beliau sangat rileks, sangat santai menghadapi debat ini, karena kan memang materinya beliau pasti sangat mengetahui dan menguasai ya," Habiburokhman menandasi.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Siapa yang menjadi Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024? Pada Pilpres 2024 mendatang, Prabowo menggandeng Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapresnya.
-
Apa yang diklaim oleh Prabowo? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan.
"Kenapa? karena memang DPR atau DPRD itu kedekatan dia dengan masyarakat, walaupun ada juga pengaruh Pilpres, cuman kami melihatnya lebih kepada aspek kedekatan," terang Suhud.
Jubir Prabowo-Sandi ini juga menyinggung sikap partai yang semestinya tangguh dan setia kepada perhelatan Pemilu. Dia ingin parpol komitmen dengan sikap awal dukungan capres-cawapres.
"Sikap partai sepahit apapun di lapangan harus dijalankan. Tidak boleh atas nama seperti tadi tidak bisa dikampanyekan kemudian pindah haluan, itu kan menyalahi sikap partai, jadi pertama soal kedekatan, kedua soal kebijakan partai," tuturnya.
Sementara itu, Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menilai, sikap DPW PAN Kalsel membelot adalah pilihan logis. Sebab, di Dapil Kalsel, sosok Prabowo tak mendukung elektabilitas para caleg.
Dia juga menilai para caleg PAN paham figur Prabowo tak membawa dampak kepada PAN. Sebab, meski mereka habis-habisan menkampanyekan Prabowo yang mendapat untung efek ekor jas justruGerindra.
"Mereka, para caleg PAN sadar, lebih baik all out untuk partai ketimbang harus mengkampanyekan Prabowo," kata Pangi, Rabu (12/12).
Menurutnya, kader PAN tersebut mengambil sikap realistis. Apalagi saat ini elektabilitas Prabowo selaku capres belum menunjukkan kenaikan secara signifikan.
"Mereka (PAN) masih kerepotan, apalagi tingkat suara partai sekarang harus empat persen, kalau enggak sampai, saya yakin enggak lolos itu. Makanya kader partai lebih memilih fokus ke partai," katanya.
Baca juga:
Muhidin Dipecat Karena Dukung Jokowi, DPP PAN Rombak Pengurus DPW Kalsel
Sekjen Sebut Kader PAN Sumsel Deklarasi Dukung Jokowi Kebohongan Terencana
Gerindra: Kader PAN Membelot Dibesar-besarkan, Reuni 212 Tak Diberitakan
PAN: Kader di Sumsel yang Dukung Jokowi Cari Manfaat Pribadi
Kader PAN Sumsel Deklarasi Dukung Jokowi-Ma'ruf
Profil Muhidin, Politikus PAN yang Dukung Jokowi